Sabtu, 24 April 2010

YoonEun Hye akan jadi cameo di Personal Taste


Yoon Eun Hye akan muncul sebagai cameo di Personal Taste dan sudah mulai syuting. Ceritanya ia adalah mantan pacar Jeon Jin Ho (Lee Min Ho)


Yoon Eun Hye akan berperan sebagai Eun Soo. Pacar Jin ho selama di universitas. Tapi Eun Soo kuliah di Universitas Johns Hopkins, Baltimore, USA dan jadi dokter.

Eun Soo bertemu dengan Jin Ho dan Kae In yang sedang menonton film, Kae in jadi tahu kalau Jin Ho pernah "normal", Kae In masih mengira itu hanya pengalaman saat kuliah saja. (Intinya Kae In masih blank kalo Jin ho itu emang normal.)

Yoon sendiri merasa senang saat diminta menjadi cameo, karena sebenarnya Yoon lah yang seharusnya berperan sebagai Park Kae In.


Ehm...Yoon Eun hye ini cocokan ama Lee Min Ho apa ama Kim Hyun Joong ya...? Menurutku sih...definitely..Lee Min Ho.




Yoon Eun Hye and Kim Hyun Joong for Basic House

Personal Taste episode 6

Episode 6 : Teman Serumah Yang Manis
Kae In : "Apa salahku mengapa kau menyiramku dengan air?" Jin ho marah besar dan menyeret Hye Mi yang berteriak2 dan Tae hoon keluar dari lokasi pesta. Kae In mengeringkan wajah di toilet wanita dan tiba2 perutnya sakit, ia langsung masuk ke kamar mandi dan ternyata ooo..hehe biasa penyakit bulanan cewek.. Chang Ryul mendekati Jin ho,"Mengapa Kae In harus menderita karena berkencan denganmu?" Jin Ho, "Pria yang berdiri di altar dengan teman baik Kae In seharusnya tidak memusingkan hal ini, iya kan?"

Kae In akhirnya menelepon Jin ho. Jin ho langsung bergegas ke kamar mandi, "Kau baik2 saja kan?" Kae In, "Aku tidak apa2, tapi aku ingin minta tolong..aku perlu itu..kau tahu..itu sesuatu dengan sayap."

Jin Ho, "Apa yang punya apa? Siapa yang punya sayap?"
Jin Ho berlari dan masuk ke waserda. Ia langsung menemukan yang ia cari, Jin Ho mendekati rak hanya..ada 3 gadis manis yang berdiri di dekat rak itu dan mereka memandang Jin ho dengan penuh kekaguman.

Jin Ho malu, ia berdiri dekat rak pura2 membaca buku, lalu ia taruh, ia mengambil apa ya seperti gilette gitu tapi buat cewek, terus Jin ho meraih pembalut dan kabur....

Ketiga gadis manis itu menyoraki Jin Ho dari jendela kaca...hahaha Jin Ho menyelipkan pembalut itu di bawah pintu kamar mandi. Saat Kae In keluar Jin ho mengomel, "Kau ini katanya wanita, tapi tidak menyiapkan hal2 seperti itu" hehe..hei kadang2 kita cewek juga suka kelupaan, tahu.

Kae In ingin menyimpan pembalut sisanya, ia mau memasukkan tas kresek itu ke kantung Jin Ho, tapi Jin Ho jelas2 tidak mau, buang saja. Tapi Kae In tidak mau akhirnya Jin Ho mengalah, ia memasukkan tas itu ke mobilnya dan Kae in menunggu.
Chang ryul mendekati Kae in dan berkata, "Kau datang bersamanya untuk menentangku kan, untuk membuktikan padaku kan?" Kae in berkata jangan mimpi, Chang ryul sudah tidak ada artinya lagi bagi Kae in. Chang ryul berkata ia tahu bagaimana Kae In dan Kae In tidak akan bisa melupakan seseorang dengan begitu mudah.

Jin Ho datang dan ia mendengarnya, ia mau membela Kae In tapi kae in berkata pada Chang Ryul, "Kau jangan salah paham bahwa aku patah hati denganmu, aku baik2 saja tanpa dirimu."
Chang ryul tidak menyerah dan meletakkan tangannya ke bahu Kae in, "Aku tahu kau masih menyukaiku."

Jin Ho datang dan mendorong Chang Ryul ke samping, Jin ho, "Sudah
tidak ada lagi yang tersisa diantara kalian." Lalu Jin Ho menggandeng tangan Kae in dan menuntunnya keluar. weee..gandengan lho mereka ... Di luar, Jin Ho kaget sendiri, mungkin Jin ho tidak menyangka reaksinya bisa seperti itu hehe. Kae in langsung berterima kasih pada Jin Ho dan berkata ini lebih memuaskan daripada menampar muka Chang ryul.

Mereka masih bergandengan tangan dan kemudian menyadarinya lalu melepaskan tangan dengan sedikit aneh. Jin Ho berkata, yah itulah gunanya teman,


Mereka kembali ke lokasi pesta, Do Bin berpidato me
ngenai proyek Museum Dahm, mengenai mimpi dan seni, Kae In jadi ingat sesuatu yang ditulis ayahnya dalam disertasinya, "Sang go Jae adalah dunia kecil yang membuat istri dan anakku bermimpi." Kae In bergumam, "Itulah mengapa aku kasihan pada ayahku, karena aku hidup seperti orang yang tidak punya mimpi." Mereka kembali ke Sang go Jae, Jin ho memikirkan kata2 Kae In itu. Kae in keluar dari kamar dengan kesakitan, ia kena kram perut karena menstruasi. Kae in cari obat penahan rasa sakit ke sekeliling rumah dan ternyata obatnya habis. Sedangkan itu sudah malam dan semua toko obat sudah tutup.

Jin ho tanya apa Kae in mau pergi ke RS saja ? haha..kram karena menstruasi pergi ke RS ? diketawain Bidan ...


Kae In berkata ia akan menahannya saja sampai besok pagi. Jin Ho kasihan melihat Kae in, maka Ji
n ho melakukan hal yang biasa kulakukan, ber-googling ria dengan keyword : bagaimana menghilangkan kram. Jin ho membuatkan teh jahe untuk Kae In dan Kae In senang sekali biarpun sakitnya belum hilang tapi ia senang karena punya teman pria yang bersedia berbagi sakit kram dengannya. Kae in minum tehnya dan tidur.

Tapi saat Jin ho mengecek Kae In lagi, Kae in masih kesakitan (yah memang ada bbrp cewek yg sakit sekali kalau sedang dapat, kalau aku sih biasanya pake kunyit,temulawak,ama gula jawa), Jin Ho akhirnya keluar dan menyalakan mobilnya.
Di rumah Jin ho, Hye Mi menangis dan ibu Jin Ho menghiburnya. Ternyata Jin ho pulang, Jin Ho minta obat penghilang rasa sakit pada ibunya. Menghindari Hye Mi dan bergegas kembali. Sampai ke Sang go jae, Jin Ho langsung ke kamar Kae In. Kae in bergelung di lantai dan Jin Ho membangunkannya, ia memberikan obatnya dan menyuruh Kae in cepat minum. Kae in heran darimana Jin ho dapat obat, Jin ho akhirnya berkata ia pulang dulu minta pada ibunya. Kae In terharu dan ia memeluk Jin ho. Jin ho kaget, Kae In sangat tersentuh dan berkata, aku mencintaimu, aku mencintaimu, teman. Jin Ho merasa tidak enak dan ia langsung melepaskan Kae in tapi Kae in ada satu permintaan lagi...Kae In ingin Jin ho membantu mengurut perutnya. Jin Ho mengomel tapi lama2 ia dengan suka rela melakukannya dan Kae In berkata dengan menahan air mata, dulu biasanya In hee yang melakukan ini.

Kae in tahu bahwa seharusnya ia membenci In hee, tapi karena semua kenangan manis itu, ia susah melakukannya.
Jin Ho akhirnya mengurut perut Kae in. Kae in berterima kasih dan berkata ayahnya tidak pernah melakukan ini untuknya. Jin Ho seperti ayah dan teman baginya. Jin ho merasa kasihan, berarti Kae in selama ini sangat kesepian, Jin ho menepuk2 bahu Kae In, Kae in tersenyum sambil menangis. Paginya Young sun dan anaknya mengunjungi Kae In, ia langsung masuk dan membuka kamar Kae In. Young sun kaget sekali dan ia menutup mata anaknya, tapi anaknya dengan lucu menyingkirkan tangan maminya. Anaknya bertanya, "Ma apa bibi Kae in menikah?"

Pemandangan di depan mereka memang bisa membuat salah paham, Kae in dan Jin Ho tidur bersama di bed Kae In.
Young Sun memanggil Kae in tapi justru Jin ho yang kaget, ia langsung bangun dan menuju kamar mandi untuk cuci muka.

Anak Young sun menyusulnya, "Kapan kau menikah dengan bibi Kae In?" Jin Ho berkata ia tidak menikah dengan bibi Kae In. Anak Young sun, "Tetapi mengapa kau tidur dengannya?" hahaha..Jin ho tidak bisa menjelaskan dan hanya mengusir anak itu dan menutup pintu. (lama2 aku pikir apa anak ini yg di BBF main ke kebun binatang ama Jandi-Junpyo itu ya....mirip)
Young Sun dan Kae In di dapur dan young sun tanya bagaimana mereka bisa tidur di ranjang yang sama, gay atau bukan. Kae in menjelaskan Jin Ho membantunya menghilangkan kram-nya.

Jin Ho benar2 orang yg baik, dan tidur di lengannya ternyata nyaman juga. Seperti tertidur di lengan ayah. Young sun heran apa Kae in ini dulu "pernah menyelamatkan negara" (ungkapan Korea, artinya kok bisa beruntung sekali.)


Young Sun datang sebenarnya mau minta tolong. Ia butuh model untuk fotonya. Young s
un ingin membujuk Jin ho untuk menjadi model, ia sedang mengerjakan proyek foto dengan konsep keluarga, jadi ia butuh Jin Ho, Kae in dan anaknya sebagai satu keluarga. Jin ho menolak tapi Young sun benar2 ahli membuat orang merasa bersalah, dan anaknya juga membujuk. Akhirnya Jin ho menyerah, ia bersedia.
Apa mungkin ini anak yang sama..cuma sudah tambah besar..soalnya cara berjalan-nya mirip.

Ketiganya foto di dekat sungai dan Young sun harus mati2an mengarahkan keduanya, Jin Ho dan Kae in kaku sekali. Tapi setelah pindah ke studio dan Young sun mengarahkan agar lebih dekat, seperti saling mencium, kekakuan-nya akhirnya cair.
Young sun minta Kae in duduk di pangkuan Jin ho dan Kae in mencium pipi Jin Ho. Jin Ho refleks tersenyum karena senang dan keduanya kaget karena perasaan aneh yang tiba2 timbul. In hee dan Chang Ryul bertengkar lagi, kali ini karena Chang ryul ingin In hee ikut makan malam dengan salah satu ibu tirinya. In Hee menolak, ia bukan tunangan Chang ryul lagi dan aneh karena Chang ryul dekat sekali dengan ketujuh! ibu tirinya.

Kae in menyediakan spa kaki untuk Jin Ho dan juga lemon tea, bahkan mencoba memijat pahanya haha..Jin Ho sudah tidak enak dan meminta Kae in menghentikannya.

Mereka makan dan Young sun sudah memberikan banyak sekali makanan sebagai ucapan terima kasih dan Jin ho mengomeli Kae in tentang pola makannya lagi. Kae in berkata ia sudah bagus di pesta dan membuat Chang Ryul menyesal karena meninggalkan Kae in, jadi Kae in tidak perlu kursus lagi.


Tapi Jin ho berkata sikap Chang ryul itu bukan karena Kae in tapi karena dirinya. Jin Ho berkata masih banyak yang harus dipelajari Kae in, dan Jin ho mengurangi porsi makan Kae in menjadi hanya 1/3-nya. Jin ho juga mengkritik cara bicara Kae in sehingga semakin lembut dan sopan. Tapi Kae in tidak mendengarnya.
Kae in memberi Jin Ho hadiah, yaitu gantungan mantel dengan sarang burung kecil diatasnya. (aku mau itu ..lucu..) Jin ho berkata ya sepertinya itu bisa berguna. Kae in tanya mengapa Jin ho tidak berkata terima kasih saja. Jin Ho langsung merespon, ia mengajak Kae in makan di luar. Kae in langsung senang.

Jin Ho mengajak Kae in makan mie. Kae in makan banyak dan bahkan bersendawa dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Kae in tanya mengapa mereka jauh2 hanya untuk makan mie. Jin ho berkata ia suka kesini karena ia senang melihat orang yang sedang lalu lalang. Jin ho sudah tidak pernah kemana-mana sejak terakhir ia pergi dengan ayahnya ketika ia masih kecil.


Kae in tanya mengapa Jin ho tidak pernah ikut tur ketika kuliah, Jin ho berkata ia terlalu sibuk belajar. Jin ho keras pada dirinya sendiri untuk mengambil kembali apa yang sudah hilang darinya. Kae in berkata agar Jin ho mengajaknya dalam perjalanan itu. Jin ho berkata akan mempertimbangkannya.


Paginya, Presdir Han bertemu dengan Presdir Choi dan Presdir Han sudah siap dengan rencana liciknya. Han berkata Choi tidak perlu menghabiskan waktunya dengan arsitek skala kecil yang tidak bisa memberi jaminan pada proyek berskala besar ini.


Kae in datang ke galeri dan In hee kaget melihatnya. In hee selalu merendahkan Kae In tapi sebenarnya In hee selalu mengingini semua milik Kae in, ya pacar, ya teman, semuanya, karena jiwa In hee kosong.


Do Bin ingin Kae in menciptakan ruang untuk anak agar bisa main dengan aman dan bebas sementara orang tua mereka mengunjungi museum. Kae in ingin berkonsultasi dengan designernya furniture apa yang mereka perlukan. Tapi do bin berkata Kae in lah yang harus menentukannya. Do bin percaya Kae in bisa melakukannya. Karena ayah kae in pasti sudah mengajarkannya.


Kae in menolak dan berkata ia tidak bisa dan ia tidak ingin mencemarkan nama baik ayahnya. Do bin menantangnya, "Apa kau tidak mau menguji dirimu sendiri dan melihat apa yang dapat kau hasilkan?" Kae in akhirnya menerima tantangan itu dan berterima kasih pada kesempatan ini. Do Bin berkomentar, Kae in dan Jin Ho itu beda tapi ada kemiripan diantara keduanya. Di kantor Jin Ho, Sang jun menerima e-mail dari MS grup yang berkata bahwa mereka punya jaminan mengembalikan uang kalau tender gagal.
Choi Do Bin masuk ke kantor Presdir Choi yang ternyata adalah ayahnya. Do bin berkata bahwa proyek Dahm ini adalah menemukan inovator dan jika ayahnya tidak mengijinkan perusahaan kecil berpartisipasi, ayahnya hanya menutup kemungkinan untuk mendapatkan ide terbaik untuk museumnya. Do bin minta ayahnya mempercayakan ini padanya.

Ayahnya bukan tidak mau menyerahkan proyek ini ke tangan Do bin hanya ia takut kehilangan muka. Akhirnya Do bin mengancam, kalau begitu, ia akan pergi lagi.

Chang ryul juga kesal karena ayahnya mengadakan kesepakatan gelap lagi untuk menyingkirkan Jin ho. Chang ryul berkata ia mampu bersaing dengan Jin ho secara adil dan sama. Ayahnya berpikir itu kekanak-kanakan, karena menang adalah yang paling penting.
Ayah Chang Ryul juga memanggil In hee ke kantornya dan ia bicara panjang lebar mengenai pernikahan mereka. In hee dengan kikuk berkata hubungannya dengan chang ryul sudah selesai. Ayah Chang Ryul kesal dan menghina In hee yang tidak selevel dengan keluarga mereka. In hee kesal dan membalas, ia mungkin tidak sepadan jika bicara tentang kekayaan, tapi ia menyadari ada hal2 yang tidak bisa dibeli dengan uang, dan saat pernikahan ia menyadari pria seperti apa yang ingin ia nikahi, seorang yang bisa ia percaya dan hormati, dan itu bukan Chang Ryul.

Chang ryul membawa In hee ke tepi sungai (org Korea ini suka pamer sungainya ..iyalah bersih..ngga kaya Cikapundung hiks..hiks). Chang ryul berkata di malam dimana Kae in mengusirnya, dan In Hee mengundangnya minum. Chang ryul heran mengapa Kae in tidak bisa melihatnya sebagai pria, dan In hee menjawab ia bisa dan sejak saat itu Chang Ryul jatuh hati pada In hee.


Chang Ryul tanya, lalu mengapa malam itu kau mengatakan hal itu padanya. Apa karena kekayaan dan status keluarganya?
In hee menjawab bukan karena itu. Ini karena Kae in sangat mencintai Chang ryul. In hee melihat Kae in sangat bahagia dan jatuh cinta makanya In hee mulai menginginkan apa yang menjadi milik Kae in, dan ia menyukai pria Kae in yaitu Chang Ryul.

Tapi kemudian akhirnya In hee sadar bahwa yang ia cintai adalah dari pandangan Kae in, atas cinta sejati dan tidak berkesudahan milik Kae in. Dan bukannya pada Chang ryul. In hee benar2 wanita yang tidak tahu bagaimana mencintai.


Jin Ho dan Sang jun termenung saat Tae Hoon datang dengan berita bahwa Presdir Han dari MS grup yang akan mendapatkan tendernya. Jin ho menemui Do Bin tapi Do bin tidak ada. In hee berkata pada Jin ho mungkin Do bin membujuk ayahnya. Tapi In hee berkata jika Presdir Choi sudah memutuskan susah diubah.
In hee melihat Jin ho kesal dan ia menawarkan minum, tapi Jin ho menolaknya, In hee juga menawarkan untuk mengantar pulang, Jin ho menolak lagi. Jin ho minum2 tapi sendirian, di pojangmacha dan ia minum sampai jatuh ke lantai. In Hee pulang, Chang ryul menunggunya. Chang Ryul berkata In hee boleh mendapatkan apartemennya dan ia akan pergi. Chang ryul minta maaf karena membuat masalah dan berkata agar In hee tidak mengaburkan fantasi dengan kenyataan lagi. In hee harus hidup dengan baik dan Chang Ryul pergi.

In hee menangis dan minta maaf karena sudah mengganggu Chang ryul dan Kae in. Chang Ryul berkata agar In hee nanti menemukan orang yang ia cintai, bukan pacar orang lain. Chang ryul berkata ia benar2 mencintai In Hee dan In hee menangis.

Kae in menunggu Jin ho karena ia cemas. Jin ho belum pulang dan tidak menjawab telpnya. Jin ho jalan terhuyung2 pulang dan Kae inlari menyongsongnya.
Jin ho menyambut Kae in,"Oh temanku Park Kae In!" Jin ho mengoceh panjang lebar. Setelah di dalam, Kae in tanya mengapa Jin ho minum banyak. Jin ho menjawab yah ada kalanya seperti ini, dimana kau perlu minum.

Jin ho menangis,
Jin Ho, "Aku berlari dengan kencang, mendengar orang2 berkata aku gila. Aku berlari, tapi aku hanya anak kecil. Anak yang tidak bisa melakukan apapun saat ayahnya meninggal. Sangat tidak adil sampai membuatku menangis. Tidak ada yang bisa aku lakukan. Hanya anak kecil yang memukuli tembok. Sejauh apapun aku lari, aku selalu ada di tempat yang sama."

Jin ho menangis dan Kae in mendengarkannya, ia juga menangis. Kae in memegang wajah Jin ho, "Jin ho sshi, apa kau menangis?" Jin ho melihat ke arah Kae in dan Kae in menghapus air mata dari wajah Jin ho. Jin ho mendekat dan mencium Kae in!

Personal Taste episode 5


Episode 5 : Proyek Menciptakan Seorang Wanita

Pagi hari di Sang Go Jae...

btw..lampu tidurnya bgs, unik ..di serial ini banyak perabot bagus2..ijo kan mataku jadinya..
Kae In dan Jin Ho terbangun di tempat tidur yang sama! keduanya shock dan grogi...hehe
Kae In : Jin Ho apa yang kau lakukan di kamarku...
Jin Ho : Ini kamarku.
Kae in : Lalu..apa yang kulakukan dalam kamarmu..?

Kemudian mereka ingat, semalam...Jin ho menyarankan agar Kae In membuat Chang ryul menyesal melepaskan dirinya, Kae in minta agar Jin Ho membantunya menjadi wanita sejati.
Kae in mohon agar Jin Ho membantunya, Jin Ho malas mencampuri urusan Kae in tapi Kae in berkeras sampai bergelantungan di kaki Jin Ho. Akhirnya mereka ada di kamar Jin ho dan minum2 di situ.


Ketika ingat Jin Ho berkata Chang Ryul meninggalkan Kae in karena Kae in tidak mau tidur dengannya. Kae in tahu itu tapi ia ingin menjadi wanita yang dicintai dan ia ingin membuat pria tertarik dengannya dengan atau tanpa tidur dengannya.
Kae in mengingatkan Jin Ho bahwa Jin Ho sudah bersedia membantunya, Jin Ho tidak ingat tapi akhirnya Jin ho berkata, baiklah kita coba saja meskipun tampaknya tidak mungkin. Kae In senang sekali dan memeluk Jin Ho. Jin Ho terlihat kaget, "Berhenti omong dan cepat cuci muka!" lalu ia melempar Kae In hehe..shock ya..?

Chang Ryul pulang ke apartemennya dan In Hee kesal karena semalam Chang ryul tidak melanjutkan percakapan mereka. In hee mau Chang ryul pindah karena in hee sudah kehabisan uang karena pesta pernikahan, Uangnya tinggal 5 ribu Won.
Tapi Chang Ryul tidak mau, ini kan rumahnya.

Kae In mulai menyuap Jin Ho, ia bahkan menyediakan kopi dsb. Jin Ho akhirnya mulai memberikan kursus kepribadian (Kaya John Robert Powers course aja...)


Pelajaran 1. Jin Ho mengritik penampilan Kae In. Pria tidak ingin melihat wanita yang terlalu tidak sabar atau putus asa. Wanita yang menarik harus punya harga diri. Membuat pria menunggu dapat menjadi daya tariknya.
Jin ho berkata, apa Kae in bisa mengerti mengapa wanita selalu membuat pria menunggu 10 menit jika mereka janjian?
Tapi Kae In membantah, jika sibuk ganti baju itu makan waktu, apa hal itu benar2 penting? hehe..iya juga

Seorang wanita harus percaya diri, bahwa prianya tidak akan pergi meskipun ia terlambat, maka Kae In harus belajar bersabar. Jin ho bahkan menyiapkan baskom isi air dan meminta Kae in memasukkan kepala ke dalamnya. Saat Kae in kehabisan napas, Jin ho menahan kepala Kae In.
Jin Ho : "Kau hanya bisa bertahan 40 detik?"
Kae In : "Aku merasa hampir mati. Aku bukan pemimpin perjuangan kemerdekaan, mengapa harus bertahan dalam air?"

Pelajaran berikutnya, Jin Ho mengurung Kae in dalam sebuah ruangan dan berkata apapun yang terjadi, Kae In tidak boleh meninggalkan ruangan ini dalam satu jam. Jin Ho mengetes dengan bolak balik menawarkan makanan atau pura2 ada kebakaran, dan Kae In selalu gagal, ia selalu melihat keluar.
Kemudian, Jin ho mengajarkan cara berjalan. Persis kaya model di catwalk, Jin Ho memperagakan cara jalan dengan lurus, dan Kae in sempat mencuri lihat..hehe Jin Ho's butt!
Kae In mencoba jalan dengan membawa gelas isi air di kepalanya dan Kae in memecahkan gelasnya. Jin Ho membungkuk untuk membereskan pecahan gelas sambil mengomel. Kae in justru tersenyum ia tahu Jin Ho sebenarnya baik padanya, Kae in berkata, "Mari menjadi teman selamanya."

Saat makan, Kae In juga harus belajar menahan selera makannya. Jin Ho berpikir kebanyakan pria tidak tertarik dengan wanita yang sibuk sendiri dengan makanannya. Kae in membantah, jika seorang wanita tidak makan sama sekali, bukankah nanti pria itu akan berpikir bahwa wanita itu kehilangan selera makan karena dirinya? (hehe..makanya cari pasangan yg juga suka makan, jadinya wisata kuliner deh ...)

Sang Jun dan Young Sun keduanya datang bersamaan dan ikut makan, dan terjadi kesalahpahaman lagi. Young Sun pikir Sang Jun tidak tahan tidak ketemu Jin Ho sehingga biarpun sudah sekantor tetap saja berkunjung.
Kae In mengingatkan Young sun agar tidak menyinggung Jin Ho, Jin Ho pusing, Sang jun bingung. (Tapi kalau melihat penampilan Sang jun emang bisa salah paham, sebab doi benar2 dandy ..pake scarf lagi..mungkin tergolong cowok metroseksual ya hahaha..)

Di dalam kamar, Jin Ho minta maaf pada hyung-nya karena sudah terjadi kesalahpahaman. Jin ho sudah siap2 kalau Sang jun marah, tapi lucunya Sang Jun tidak masalah dan ikut main. Jika ini cara agar Jin ho bisa tinggal di Sang go jae, maka ia akan membantunya. Sekarang aku bukan hyung-mu lagi tapi pacarmu, memang akan aneh tapi kau akan terbiasa.
Sang jun bahkan mulai bergaya centil. Jin Ho kaget apa kau gila? Keluar sana dan ia mengusir Sang jun keluar kamarnya.

Di luar, Sang Jun dihibur oleh Young Sun yang mengira ini pertengkaran antar kekasih. Bahkan Sang Jun berkata pada Young sun, "Apa aku bisa memanggilmu unni mulai sekarang?"

Kursi Jin Ho ergonomis banget..

Kae in merasa bersalah, ia langsung masuk ke kamar Jin ho dan berlutut dengan tangan ke atas, persis anak kecil yang siap2 dihukum. Tapi Jin Ho ternyata tidak terlalu marah. Kae in bahkan sekarang bisa membujuk Jin ho untuk membantunya lagi, ia ada wawancara kerja dan tidak tahu harus pakai baju apa dsb. Jin Ho tersenyum sedikit.


Kae In mengagumi kulit Jin Ho dan akhirnya mereka membuat masker alami.


Jin Ho dan Kae in bahkan maskeran bersama (resepnya : madu, susu, dan kuning telur. Serius jika mau kulit kaya Lee Min Ho boleh dipraktekkan) haha..kemudian ibu Jin Ho menelepon. Jin Ho, "Jang Mi? (kok namanya sama ama maminya Min Jae ya?)" dan Kae in menguping ia heran mengapa Jin ho berbicara dengan akrab terhadap wanita, Jin ho memanggil ibunya dengan nama depannya. Jin Ho menjelaskan, wanita itu ibuku tahu.

Kae In jadi ingat ibunya. Kae in menjelaskan ia baru berusia 5 th saat ibunya meninggal hanya ia tidak ingat ibunya. Jin Ho menghiburnya, mungkin Kae in terlalu shock jadi memutuskan untuk melupakannya agar tidak terluka. Kae In tersenyum dan ia menyandarkan kepala di bahu Jin Ho, "Aku belum bilang ya, Selamat datang di rumahku."

Chang Ryul berusaha mendekati Choi Do Bin di gym tapi Do Bin tidak terkesan. Ia tidak suka dengan kehidupan pribadi Chang Ryul, ia berkata orang dengan kehidupan cinta rumit menurutnya juga memiliki kehidupan profesional yang rumit.

Choi Do bin menelepon Prof. Park Chul han untuk minta bantuan ayah Kae In itu, Ia bahkan menawarkan untuk mengirimkan bahannya ke Inggris. Tapi ayah Kae In menolaknya, maka Do Bin mencoba taktik lain.


Kae In tidak sukses dalam interviewnya dan ia menyibukkan diri dengan mengecat furniture-nya yang ditolak. Young Sun berkata Jin Ho dan Kae in tampaknya cocok sekarang, Kae In membenarkan. Young sun mengingatkan jangan jatuh cinta pada pria gay. Itu akan menjadi tragedi.
bel berbunyi, ternyata Do Bin! Ia mencari putri Prof. Park, Kae In panik, ia pikir Do Bin dikirim oleh ayahnya, bagaimana jika ayahnya tahu bahwa ia menyewakan kamar?

Tapi Do Bin menjelaskan ia ingin Kae In meyakinkan Prof. Park untuk mengerjakan proyeknya. Kae In lega. Do Bin mengenali Kae In di pesta pernikahan Chang ryul, dan ia menebak Kae in adalah teman Jin Ho.
Kae In menyesal ia merasa tidak bisa membantu Do Bin meyakinkan ayahnya. Do Bin bisa mengerti tapi Do Bin berkata ia pikir Kae In cukup berani hanya tampaknya ia tidak punya keyakinan jika itu berurusan dengan ayahnya.

Kae In menyiapkan makan malam, Jin Ho dan sang jun masih berdiskusi mengenai Sang go Jae. Pasti ada keistimewaan-nya, tapi mereka tidak melihat istimewanya.
Kae in menelepon Jin Ho dan tanya apa Jin ho bisa pulang awal untuk makan malam, Jin Ho berkata lihat saja nanti. Mendengar ini, Sang Jun mengolok2 Jin Ho.

Jin Ho mendapat telp dari In Hee yang mengingatkan janji makan malam mereka, Jin Ho malas dan ia ingin makan dengan Kae In, maka Jin Ho mengundur janjinya, tapi In Hee memancing dengan berkata ia punya tips yang berkaitan dengan pesta yang akan datang. Jadi mau tidak mau Jin Ho datang juga.
Saat makan, In Hee intinya mau mencuci otak Jin Ho bahwa Kae in itu tidak sebaik yang kelihatan, Kae in itu orang yang menyedihkan krn selalu pura2 baik pada In Hee. Tapi Jin Ho menanggapi, "Kae in tidak pura2, dia memang baik!" hahaha..puas.

Kae in menunggu Jin Ho pulang, tapi tidak juga datang, ia sampai menunggu di luar gerbang.(kaya Han Ji Eun aja...)
Jin Ho mengantar In Hee pulang, In Hee berkata, "ia merasa Jin Ho bukan gay, tapi benar2 pria." dan saat mereka mengucapkan selamat tinggal, Chang Ryul melihatnya. Chang ryul berkata apa yang dilakukan In hee? Apa kau ingin terlihat menyedihkan agar Chang ryul melepaskannya? In Hee berkata ia sudah selesai dengan Chang Ryul, dan ia ingin bersama Jin Ho, karena ia tertarik dengan Jin Ho, karena Jin Ho beda dengan dirimu. Hanya itu yang kubutuhkan! kata In hee.


Jin Ho mampir membeli roti untuk Kae In (toko rotinya pasti langsung laris deh...tasnya bagus lagi...). Jin Ho turun dan memang benar, Kae In ada di situ menunggunya. Tapi kali ini Kae in bohong dan berkata ia bukan saja sudah makan tapi juga makan bagian Jin Ho.
Tapi saat lihat tas berisi roti itu, Jin Ho mengingatkan Kae in untuk sabar. Kae in kesal, orang yang menahan makanan adalah orang paling kejam, Jin Ho justru mengangkat tangannya tinggi2 agar Kae In tidak bisa meraihnya. hehe..

Mereka akhirnya makan diluar, Kae in mengambilkan ikan untuk Jin Ho (kaya yg dilakukan mamanya Jandi atau Jae Kyung buat Jun Pyo). Jin Ho protes itu jorok kan, tapi waktu Kae in mau mengambil kembali ikannya, Jin Ho menahannya.

Kae in tanya mengapa Jin Ho pulang terlambat? Jin Ho bohong dan berkata ia ada kerjaan. Kae in berkata ia tidak akan menunggu orang untuk makan malam lagi. Jin Ho berkata, "Menahan lapar sambil menunggu seorang pria menunjukkan keputus-asaan, itulah mengapa Kae In dicampakkan." (iya sih..aku ngga pernah nunggu, kalo lapar ya makan aja, kalo nanti my hubby datang ya makan aja lagi hahahaha...oh life is so beautiful..)


Di jalan, Kae In melihat mesin mainan dan ia ingat saat2 masih bersama Chang ryul. Kae In memukul2 mesin itu dan memikirkan Chang ryul. Jin Ho menghentikannya. Jin Ho akan mengajak Kae in ke pesta hari sabtu ini agar Kae in bisa menyelesaikan hubungannya dengan Chang Ryul.
Pembalasan terbaik adalah hidup dengan baik2 saja tanpa orang yang sudah menyakitinya.

Jin Ho dan Kae in belanja bersama (kali ini tidak ada adegan memukul alarm dengan sepatu) dan make-over rambut Kae In. Jin Ho tampak akrab dengan penata rambutnya, Kae In menyangka itu pacar Jin ho yang lain lagi.

Akhirnya mereka tiba di pesta, dan benar2 tampak serasi. (tp kalo penampilan gini, aku jadi inget iklan Sohn Ye Jin ama Kim Nam Gil yg 3 menit itu hehe..)

Keduanya membuat banyak orang cemburu. In Hee dan Chang Ryul ternganga tidak percaya. In Hee menuduh Chang Ryul ingin kembali pada Kae In.
Jin Ho memberi salam pada Do Bin yang juga memberi salam pada Kae In. Do Bin menjelaskan bagaimana mereka bertemu. Kae In meyakinkan Jin Ho ia tidak apa ditinggal. Jin ho tidak tenang meninggalkan Kae in bersama Do Bin sementara In Hee mengajaknya berkeliling (go mingles..kata para partygoers).


wah..ternyata lengan Sohn ye jin "berisi" juga..aku jadi besar hati..hahaha
Do Bin berkata pada Kae In bahwa ia pasti memberikan bantuan banyak untuk Jin ho. Kae in tidak begitu mengerti dan ia meyakinkan Do Bin bahwa Jin Ho tidak tahu siapa ayahnya dan mereka baru saja berteman.
Do Bin senang dengan furniture Kae in dan ia ingin membuat tempat khusus anak di museum dan ia ingin Kae in membuat furniturenya, wow Kae in langsung senang dan kaget, Do Bin menawarinya pekerjaan!

Kae In mau mengatakan berita bagus ini pada Jin Ho ketika Hye Mi dan Tae hoon juga muncul. Hye mi langsung tidak suka pada Kae In dan langsung merangkul lengan Jin Ho (ini oppaku.) Do Bin tidak terlalu senang melihat ini, ia berkata Jin Ho membawa 2 kencan sealigus ke pesta. Jin Ho mau menjelaskan tapi Do Bin pergi.

Jin Ho berbisik pada Kae in, ia akan keluar sebentar dengan Hye Mi. Tapi Hye Mi tidak suka melihat Jin Ho baik dengan Kae In. Hye Mi marah. Kae In mau menjelaskan bahwa Hye Mi salah paham, ia pikir Hye mi tidak tahu orientasi seksual Jin Ho.

Jin Ho sudah memperingatkan Kae In dengan perlahan agar tidak berkata apa2. Tapi Kae in justru berkata Jin Ho tidak bisa "menyembunyikannya".

Hye Mi salah paham, ia pikir Kae In bermaksud bahwa Jin Ho tidak bisa menyembunyikan kalau sudah pacaran dengan Kae In, maka Hye Mi marah dan mengira Kae In mencuri Jin ho-nya, Hye Mi mengambil gelas dan menyiramkan air ke wajah Kae In.

Jin Ho shock.

Dong Yi episode 9

Cha Cheon soo langsung lari menuruni bukit untuk mencari Dong yi. Sementara itu Dong yi ditahan oleh polisi dan barang2nya jatuh ke tanah.

Cha Cheon Soo sampai di pasar dan ia mencari Dong yi. Dong Yi berteriak apa yang terjadi mengapa ia ditangkap? Cha Cheon soo ingat saat Dong yi kecil melihat kearahnya saat akan naik ke perahu.

Seo yong gil ada di dept. musik dan ia merenung. Han Gun Gwan datang dan Seo Yong gil tanya dimana gadis itu? Han menjawab Cheon Dong yi tidak ada. Hwang Jung Gun tiba2 datang dan memanggil Seo yong Gil, "Tuan anda harus cepat, ada pembunuhan lagi." Seo yong gil kaget dan mereka bergegas.

Dong yi dibawa ke kantor polisi, ternyata di halaman sudah banyak orang. Penjaga berkata penjual obat di Gurigae dibunuh semalam. Jadi pagi ini polisi mengumpulkan semua saksi yang membeli atau bertemu dengan penjual obat itu kemarin. Termasuk Dong yi. Mereka semua diminta berbaris untuk ditanyai satu persatu. Dong yi menunggu gilirannya.

Pembantu Nyonya Yoon kaget saat ia melihat toko obat penuh polisi yang memeriksa sekeliling, Oya, ada yang hebat disini, cara polisi2 jaman Joseon memeriksa TKP lumayan lo..mereka menyelidiki sampai sidik jari dan memeriksa setiap bahan obat.

Nyonya yoon kaget saat mendengar penjual obat itu terbunuh, ia mengeluh, mengapa dia harus terbunuh saat mereka kemarin menemuinya? Apakah anak itu juga dijadikan saksi?

Di kantor polisi, Dong yi gelisah. Ia bingung bagaimana menjelaskan untuk siapa ia beli obat. Kemudian penjaga memanggil Choi Dong Yi. Polisi bertanya, melihat seragam-mu kau ini pelayan istana kan? penjaga berkata ia adalah pelayan dari dept. musik. Polisi itu mengerti. seo yong gil kembali ke kantor dan ia mendapat laporan bahwa semua saksi sudah dikumpulkan dan sedang ditanya. Seo yong gil memeriksa daftar nama saksi dan menemukan nama Cheon dong yi, Seo Yong gil tanya apa anak ini dari dept. musik? Penjaga membenarkan dan sekarang sedang ditanyai. Seo Yong gil langsung bergegas pergi.

Polisi tanya apa Dong yi meninggalkan toko obat sekitar jam 9 malam? Dong yi membenarkan. Lalu ia tanya lagi atas perintah siapa Dong yi keluar beli obat? Karena kau adalah pelayan istana pasti kau beli obat untuk dibawa ke istana. Dong yi berkata tentu saja perintah musisi. Polisi tanya apa benar Dong yi memberikan obat itu untuk para musisi? Dong yi berkata, Anda harus tahu bahwa para musisi itu sering mengeluh sakit maka ia harus pergi beli obat. Polisi itu marah, beraninya kau berbohong di tempat ini! Polisi itu berkata obat yang dibeli Dong yi ini adalah obat untuk kesuburan reproduksi wanita dan apa Dong Yi berharap dia percaya bahwa obat ini untuk para musisi? Polisi memanggil penjaga dan menyuruhnya membawa Dong yi, dia berbohong, paksa dia bicara jujur! (hebat juga sampai tahu obat apa dibeli siapa dan untuk apa, ckckck dari dulu org Asia Timur suka mencatat ya..disini, rekaman medis aja belum tentu semua RS punya..)

Tapi Dong Yi berteriak, anda tidak tahu, obat itu juga untuk melancarkan peredaran darah dan sirkulasi chi. (ya benar juga organ reproduksi wanita tergantung pada peredaran darahnya, jika lancar maka organnya tidak masalah, bukankah semua tergantung peredaran darah?) Obat itu juga bisa mengurangi rasa sakit dan para musisi suka pusing dan kelelahan karena peredaran chi yang tidak baik itulah mengapa obat itu diperlukan.

Polisi minta hal itu diselidiki apa benar obat itu bisa juga dipakai untuk hal2 itu. Seo yong gil tiba dan berkata tidak perlu diperiksa lagi, yang dikatakan gadis itu benar. Polisi memberi salam pada Seo Yong gil. Seo Yong Gil melihat laporan dan melihat ke arah Dong yi, Dong yi berpaling dan ia takut Seo yong Gil mengenalinya, karena ia ingat dengan Seo Yong gil. Seo Yong Gil membenarkan obat itu bisa digunakan untuk memperlancar peredaran darah dan tidak perlu diperiksa lagi. Anak buahnya mengerti. Seo yong gil tanya apa dia pelayan dari dept musik itu? Han membenarkan, Seo Yong gil minta Dong yi dibawa ke kantornya. Han minta Dong yi mengikutinya.

Dong yi menunggu di kantor Seo Yong gil, Dong yi gelisah apa mungkin Seo yong gil mengenalinya...tidak mungkin, ini sudah 6 th, Seo Yong gil pasti sudah lupa wajahnya. Seo yong gil masuk dan minta Dong yi untuk duduk. Seo yong gil menenangkan Dong yi, ia bukan ditanyai karena kasus pembunuhan itu. Dong yi mengerti dan duduk dengan sedikit lega. Seo Yong Gil berkata hanya dengan melihat Dong yi, ia tahu bahwa Dong yi pintar. Ini tidak biasa karena Dong yi cuma pelayan. Seo Yong gil tanya apa namanya Cheon Dong yi. Dong yi membenarkan. Seo Yong gil tanya lagi apa nama keluarganya selalu Cheon? Dong yi kaget dan Seo Yong gil berkata ia tidak punya niat jahat ia hanya tanya. Seo Yong gil ingin tahu apa mungkin kau seseorang yang dulu ia kenal. Inilah mengapa Seo yong gil tanya. Dong yi mengerti.

Seo Yong Gil mengaku bahwa dia sudah mencari anak itu selama ini, anak itu sudah menghilang selama 6 tahun lalu dan keberadaannya tidak terlacak. Biarpun nama keluarga kalian beda tapi nama kalian sama, Dong yi. Jika anak itu masih hidup, dia pasti berusia sama dengan Dong yi sekarang. Seo Yong gil tanya apa mungkin Dong Yi mengenali dirinya, mungkin Dong yi pernah bertemu dengannya 6 th lalu? Dong yi pura2 ia tidak mengerti apa yang dimaksud Seo yong gil. Dong yi berkata ia tidak kenal gadis yang dimaksud, ia belum pernah bertemu Seo yong gil dan nama keluarganya benar2 Cheon. Dong yi menambahkan orang yang dicari Seo yong Gil ada di ibukota, sedangkan dia besar di Sung cheon, propinsi Pyeongando (skr letaknya di Korea Utara)

Dong yi berkata ia adalah pelayan di Gibang dan dijual ke dept. musik sebagai pelayan dan bagaimana ia bisa bertemu Seo Yong gil sebelumnya. Han masuk dan memberikan catatan mengenai Dong yi, Seo yong gil membacanya dan mengerti bahwa Dong yi adalah pelayan di Gibang di Sung Cheon dan ia bukan anak yang dicarinya. Dong yi lega.

Dong yi pergi dan Seo yong Gil membaca catatan mengenai Dong yi. Han tanya apa Seo Yong gil baik2 saja, Seo yong gil berkata tidak, ia benar2 kecewa, ia sudah menunggu saat2 ini, mungkin Han benar, anak itu sudah lama mati. Tapi jika dia masih hidup, Seo yong gil ragu apa anak itu mau bertemu dengannya, anak itu tidak akan mencoba menemuinya. Seo yong gil takut bahwa anak itu akan trauma dan melihatnya hanya sebagai kepala polisi yang mencoba menangkapnya. Han menghibur Seo Yong Gil. Dong yi meninggalkan kantor polisi dan teringat saat pertama ia bertemu Seo yong Gil.

Yeong Dal mondar mandir dan Hwang Ju shik datang. Apa hwang tahu apa yang terjadi dengan Dong yi? Mengapa Dong yi ditangkap polisi? Hwang berkata ia tidak tahu dan ia baru dengar penjual obat dibunuh dan mereka memanggil Dong yi untuk ditanyai. Hwang mengeluh panjang pendek, mengapa Dong yi di waktu senggangnya justru membuat masalah dengan polisi, dan apa ia benar2 ingin membuat Hwang tersiksa hidupnya, dsb dll Sampai akhirnya Dong yi pulang.

Hwang mau memukul Dong yi lagi, Yeong Dal menghalanginya dan mereka kaget melihat dong yi menangis. Dong yi minta maaf disela-sela isakannya. Hwang dan yeong Dal luluh dan tanya sebenarnya apa yang terjadi. Tapi dong yi pergi dengan menangis. Hwang tidak mengerti, Yeong dal menjelaskan, Dong yi pasti trauma dan Hwang mau memukulnya. Yeong dal menyusul Dong yi.

Dong yi ingat kata2 Seo yong gil, Yeong dal datang dan tanya apa Dong yi baik2 saja. Yeong dal kemudian berkata pada dirinya sendiri, ah aku ini bodoh sekali tanya pertanyaan seperti ini, jelas2 Dong yi tidak baik2 saja dan pasti mengalami pengalaman menakutkan. Dong yi mengaku, iya itu pengalaman menakutkan. Benar2 menakutkan. Yeong Dal berkata siapa yang tidak takut? Jika kau seperti ini terus kau mungkin akan sakit, sekarang kau tidurlah.

Dong yi, "Aku tidak akan tidur karena mungkin akan mimpi buruk." Yeong dal, "Mimpi buruk?" Dong yi, "Iya karena berbagai alasan malam ini kalau aku tidur, mungkin akan mimpi buruk, seperti dikejar2 orang seperti buronan karena ia adalah putri penjahat."

Dong yi ingat saat dia kecil dan dikejar2 polisi. Dan kemudian jatuh. Dong yi bertanya-tanya apa alasan Seo yong gil mencarinya, Dong yi melihat ke langit malam dan tanya pada ayahnya. Seo yong gil juga melihat langit malam. Dong yi memainkan haegeum untuk menenangkan syarafnya.

Jun sae berkumis..hehe

Cha Cheon soo ada di tebing dan memegang ikat kepala dengan lambang Geumgae miliknya. Sukjong jalan bersama rombongannya dan ia tiba2 berhenti, ia memberi tanda Kasim untuk diam, Raja mendengar suara, pelayan lady Jang mendatangi Dong yi yang langsung menghentikan permainannya.



Kasim tanya ada apa, Raja berkata sepertinya tadi ia mendengar suara haegeum. Kepala Staf memberi salam, Baginda, semua tabib istana sudah menunggu di Balairung Utama. Raja, "Benarkah?" lalu ia bergegas kesana.

Di Balairung utama, Raja memeriksa laporan tabib istana, semua obat yang diramu untuk tonik Ratu. Raja heran apa masih belum ditemukan sebabnya, tabib istana minta maaf. Tabib istana merasa mungkin ada hubungannya dengan kesalahan penyimpanan, tapi ternyata tidak ada masalah. Tabib berkata kadang kala ada hal yang tidak bisa dijelaskan.

Raja berkata ini obat untuk Ratu, jadi harus benar2 diperiksa, Raja berkata bahwa dalam dunia ini semua masalah ada jawabannya dan semua hal bisa saja terjadi dan ditemukan. Sukjong berkata menurut yang ia ketahui, ada beberapa tanaman obat yang jika dicampur dalam satu kombinasi akan menjadi racun. (hayo Raja tahu dari mana? dpt bocoran dari Jang geum ya...)

Tabib tanya apa maksud Raja seperti kontra indikasi? Sukjong membenarkan, tanaman obat bisa bermanfaat jika berdiri sendiri tapi jika dicampur dan dijadikan satu mungkin akan menimbulkan efek kontra dan jadi racun karena reaksi kimia. (iya kaya buah pala ama ginseng waktu itu ya..waktu jang geum jadi lumpuh dan kehilangan indra perasanya, jelas bocoran ini...) Sukjong menyebutkan beberapa contoh tanaman obat yang jika digabung bisa jadi racun. Tabib istana membenarkan, tapi obat untuk Ratu Inhyeon tidak mengandung tanaman obat yang bisa menyebabkan kontra indikasi.

sukjong membenarkan, mungkin seseorang melakukannya tanpa sengaja atau membuat kesalahan. Sukjong minta ini diselidiki, tabib mengerti. Sukjong menegaskan lagi, ini obat untukRatu Inhyeon, jadi mereka harus menemukan sumber masalahnya. Tabib istana akan melakukan yang sebaik-baiknya.

Dayang Chu menemui Dong yi, dan menegaskan apa Dong yi benar2 tidak berkata apapun tentang obat itu? Dong yi meyakinkan Dayang Chu kalau ia tidak mengatakan apa-apa. Dayang Chu berkata jika mereka tahu bahwa obat dari luar istana dibawa masuk ke dalam, ini bisa celaka. Dong yi tidak boleh mengatakan apapun pada siapapun. Dong yi mengerti.

Dayang Chu menghadap Lady Jang yang sedang bersama Nyonya Yoon. Dayang chu berkata untungnya pelayan itu tidak berkata apa-apa, ia ternyata cukup pintar sehingga polisi percaya ceritanya. Nyonya Yoon lega. Dayang Chu berkata Dong yi mungkin ketakutan tapi ia tidak gelisah sehingga mampu mengatasinya. Nyonya Yoon berkata ini bagus, dan ia berkata pada Lady Jang bahwa Lady Jang bisa tenang sekarang, anak itu bisa dipercaya. Jang mengerti dan minta dayang Chu pergi.

Nyonya Yoon berkata pada putrinya bahwa mereka beruntung karena Dong yi bisa dipercaya. dan mereka terhindar dari bencana. Lady Jang membenarkan, ia berkata sepertinya Dong yi sudah membantunya lagi. Nyonya Yoon menyesali tindakan cerobohnya dan Lady Jang menenangkan ibunya, semuanya baik karena tidak ada masalah bagi mereka. Tapi Lady Jang mengingatkan ibunya insiden ini tidak akan terulang lagi.

Dong yi menunggu di luar kediaman Jang dan pelayan datang membisikkan sesuatu pada Dong yi. Setelah itu pelayan lady Jang kembali ke dalam. Dong yi membungkuk dan pergi. Dong yi tidak sadar ada pelayan lain yang melihatnya.

Ternyata pelayan dari istana Ibu suri, ia lapor pada Dayang istana Do bahwa ternyata pelayan dari dept. musik itu. Dayang Do tanya, "Apa benar pelayan itu?" Pelayan Ibu Suri membenarkan. Dayang Do menghadap Ibu suri Myeongseong dan lapor bahwa ternyata pelayan dari dept. musik yang sering mengunjungi Lady Jang. Pelayan itu baru saja diperiksa sebagai saksi di kantor polisi karena kematian penjual obat. Menteri Jung mengatakan itu benar, semua yang bertemu penjual obat itu ditanya oleh polisi. Ibu Suri kemudian membuat kesimpulan, jika pelayan yang sering terlihat di kediaman Lady Jang juga ada di kediaman tukang obat untuk membeli obat apa munkin obat itu untuk lady Jang?

Menteri Jung membenarkan, Ibu Suri minta diselidiki lagi, jika benar, berarti langit sudah memberi mereka kesempatan, beraninya seseorang dari dalam istana memerintahkan untuk membawa obat dari luar istana, jika ini benar, mereka bisa membawa ini untuk melawan lady Jang dan menghukum mati Jang. Menteri Jung mengerti.

Paginya, Nyonya Park/isteri Oh Tae Pung membantu suaminya dan ia tanya ada perjamuan lagi? bukankah baru saja diadakan perjamuan? Oh Tae pung berkata ia tidak menyadari kalau dept. musik sangat rumit dan banyak urusan. Suaminya berkata ia akan terlambat pulang dan Nyonya Park cemas dengan kesehatan suaminya dan ia menyiapkan obat untuk suaminya. Nyonya Park berkata agar Oh Tae Pung menjaga kesehatannya karena ia bekerja untuk negara. Nyonya Park pergi mengambil obat. Suaminya minta maaf dan berkata apa yang bisa ia lakukan, disana banyak wanita muda dan cantik sementara disini sudah lapuk dan kering. (iyekh..ini pak tua keterlaluan..)

Oh Ho Yang melihat bajunya masih kotor tapi ia tidak menyadarinya sampai ia berpikir ini mungkin pekerjaan Dong yi dan ia jadi semangat. Oh Ho Yang pergi kerja dengan semangat.

Kim Heon tanya apa rencana Cha Cheon soo, Cha Cheon soo berkata ia tahu dong yi ada di ibukota, ia akan mencari Dong yi. Kim Heon berkata ibukota itu luas, apa Cha Cheon soo yakin ia bisa mencari Dong yi? Cha Cheon Soo berkata pertama, ia harus bekerja di kantor polisi, disana ada banyak catatan, ia bisa mulai mencari Dong yi dari catatan di sana. Kim Heon setuju.

Cha Cheon soo berkata ia tidak punya arah yang jelas, tapi ia akan mengumpulkan teman2nya yang tersisa dan akan membangun kembali Geumgae. Kim heon kaget. Cha Cheon Seo berkata selama ini ia hidup dalam rasa bersalah dan ia lupa apa yang harus ia lakukan, jika ia boleh hidup, maka ia akan mengikuti perintah Choi Hyo Won bahwa ia akan membangun kembali Geumgae. Kim Heon mengangguk.

Dong Yi ada di toko kain dan tanya berapa jumlah belanjaan-nya dan ternyata hanya 1 nyang. Yeong Dal teriak apa Dong yi sudah selesai belanja, Dong yi menjawab belum, Yeong Dal berkata jika sudah selesai, Dong yi menyusul ke kedai disana. Dong yi mengerti.


Dalam kedai, Yeong Dal dan Hwang Ju shik menikmati makan siangnya dan dayang Bong melambaikan tangan ke arah Hwang. Hwang salting dan minta Yeong Dal menanyakan pada Dayang Bong apa maunya. Ternyata setelah Yeong dal tanya, dayang Bong bukan melambai pada Hwang, ia minta agar Hwang minggir karena ia mengamati wanita yang duduk di belakang Hwang. Kemudian wanita itu pergi, dayang Bong dan temannya bergegas mengikuti. Hwang tidak terima dan mengejar dayang Bong.


Hwang mencoba menghalangi jalan Dayang Bong dan tanya mengapa ia berkedip padanya, bahkan Hwang mencubit pipi Dayang Bong. Dayang Bong kesal sekali dan anak buahnya datang, ternyata wanita itu kuat sekali, yeong Dal yang datang membantu Hwang langsung ditendang sampai jatuh, begitupun Hwang.


Wanita itu berkata, apa kalian tahu siapa dia? Dia adalah inspektur Bong dari Biro Penyelidik Internal (mirip bagian provost atau internal affair atau dept auditnya Bi dam haha..tapi ini yg ceweknya), Dayang Bong murka, kalian dari dept musik kan? Kalian pasti mati! Lalu mereka pergi.
Hwang dan Yeong dal langsung shock dan ketakutan, bahkan Hwang langsung sesak nafas.

Dong yi melihat-lihat kain dan kebetulan, Dayang Bong dan anak buahnya bertemu dengan petugas lain di dekat Dong yi, Dong yi mencuri dengar, "Wanita itu lari, kami kehilangan dia di jembatan Gwanggyo." dayang bong berkata agar memanggil bantuan dari bagian Jambok. Mereka mengerti dan pergi. Dong yi melihat ke arah mereka dan bertanya2 apa yang terjadi.

oh ada mamanya Jang geum...
Wanita itu menutup kepalanya dan ia ketahuan, ia akan lari tapi terdesak, karena petugas datang dari segala arah. Dayang Jeong salah satu penyelidik berkata, "Kau tidak akan bisa lari lagi." Wanita itu berlutut dan mohon ampun. Dayang Jeong berkata kau penjahit istana kan? Kau mencuri dari istana, apa kau pikir kau bisa lolos? Bawa dia! (astaga aku kaget, Lady jeong ini mamanya Jang geum, asli dia dayang Park Myu Yi..)

Dong yi mendengar cerita Yeong Dal. Yeong Dal kesal buat apa mereka harus berurusan dengan biro penyelidik internal, mereka akan mati. Dong yi berkata biro penyelidik internal adalah petugas yang menyelidiki dan mengawasi setiap hal yang tidak benar dalam istana dan menghukum yang salah. Yeon dal berkata kedudukan biro penyelidik internal ada dia atas semua wanita dalam istana, itu adalah tempat yang mengerikan, menakutkan. Yeong Dal berkata setiap pelayan atau budak yang dikirim ke penyelidik internal, akan keluar jadi mayat. Dong yi tanya apa benar mereka begitu menakutkan? (iya, nanti kamu kerja di situ neng!)

Yeong Dal berkata dan dia sudah melecehkan salah seorang petugasnya, dan itu semua salahnya kata Yeong Dal sambil menunjuk Hwang yang duduk stress. Dong yi mengeluh, "aku tahu kesukaan-mu pada wanita akan membawa bencana." Hwang tidak tahan lagi dan ia pingsan. Dong yi dan Yeong dal panik, "Tuan..tuan.."

Menteri Jung menghadap Ibu Suri. Ia berkata ia sudah membuat laporan tanpa nama atas pembelian obat itu dan tinggal menunggu hasilnya. Ibu Suri mengangguk puas.


Biro Penyelidik Internal mengumpulkan semua stafnya. Inspektur Kepala Penyelidik menunjukkan laporan tanpa nama yang menyebutkan bahwa ada pelayan yang sudah membeli obat dari luar istana dan dimasukkan dalam istana, ia minta Dayang Jeong menyelidikinya. Inspektur Kepala menyerahkan dokumen pada Dayang Bong untuk menangkap pelayan dari dept. musik itu. Dayang Bong mengerti. Dayang Jeong tanya siapa yang sudah memerintahkan membeli obat, Isnpektur berkata Lady Jang. Semua kaget.

Inspektur berkata jika ini benar, mereka harus memperluas penyelidikan di tingkat tertinggi dalam istana, jadi tidak boleh ada kesalahan dalam penyelidikan ini. Mereka mengerti.

Dayang Bong dan stafnya berbaris keluar, semua dayang dan pelayan yang melihatnya membungkuk dengan segan dan sedikit takut. Hwang Ju shik dan Yeong Dal sedang berjalan dan kebetulan mereka melihat rombongan Dayang Bong, mereka langsung ketakutan dan lari.

Dong yi sedang mencuci baju, tiba2 rombongan Dayang Bong datang dan mereka menangkap Dong yi.

Pelayan Lady jang lari dan lapor pada Dayang Chu ada masalah. Dayang Chu lapor pada Lady Jang, Dong Yi ditangkap Penyelidik internal, ini pasti tentang obat itu, apa yang harus kita lakukan Nyonya? Lady Jang kaget sekali dan dia belum punya jawaban.

Dayang Ratu Inhyeon juga lapor bahwa pelayan yang sudah membantu Lady Jang itu sekarang ditangkap Penyelidik internal. Dayang Ratu berkata bahwa Dong yi adalah pelayan dept. musik yang memecahkan misteri perubahan nada dan membebaskan Lady Jang dari semua tuduhan. Lalu mengapa anak itu ditangkap tanya Ratu? Dayang menjelaskan ini mungkin karena obat yang dibeli dari luar istana.


Dong Yi dibawa ke Penyelidik Internal. Dayang Jeong dan Inspektur Kepala menunggunya. Inspektur tanya apa dia adalah Cheon Dong yi dari dept musik? Benar. Inspektur tanya apa dong yi tahu alasan mengapa ia ditahan? Dong yi menggeleng karena dia memang tidak tahu. Inspektur minta Dayang Jeong menunjukkan surat petisi tanpa nama itu pada Dong yi dan minta Dong yi membacanya. Dong yi kaget. dayang Jeong berkata mereka sudah tahu kalau Dong yi bisa membaca.

Dong yi mengambil surat itu dan membacanya, Dong yi bergumam ini...

Inspektur membenarkan, Dong yi di sini karena obat yang ia bawa diam2 ke dalam istana. Lagipula pihak penyelidik sudah tahu kalau tidak ada musisi yang makan obat yang Dong yi beli. Inspektur minta Dong yi jujur dan mengatakan yang sebenarnya pada mereka tentang obat itu, dimana dan kepada siapa Dong yi memberikan obat itu.

Oh Tae Seok dan Oh yun menemui Lady Jang, mereka terkejut mengapa Lady Jang harus menyuruh pelayan membeli obat dari luar, bagaimana ia bisa begitu ceroboh. Dayang Chu membela LAdy Jang itu bukan kesalahannya itu karena...tapi Jang menyuruhnya diam.

Lady Jang berkata semua sudah terjadi dan semua kesalahan adalah kesalahannya dan ia membuat kesalahan dalam keputusannya dan ia minta maaf.

Oh Yun kesal, mereka sudah hampir menang tapi tindakan ceroboh Jang membuat mereka bagaikan hewan sembelihan yang siap dibantai. Oh Tae seok minta keponakannya diam, cukup. Ini semua sudah terjadi dan tidak akan berubah. Oh Tae Seok sekarang mencemaskan Dong yi, jika pelayan itu menyebut nama Jang maka Jang pasti akan diselidiki.

Lady Jang mengerti tapi bagaimanapun ini kesalahannya. Ia tidak bisa tidak bertanggung jawab. Oh Tae seok kaget. Jang berkata mereka sudah tahu, inilah mengapa mereka menagkap Dong yi, jadi ia harus pergi. Oh Tae seok melarangnya. Tapi Lady Jang tidak bisa membiarkan gadis miskin dan tidak bersalah itu diperiksa dan disiksa karena apa yang dilakukan Jang.

Oh Tae Seok berkata cukup, Lady jang akan dipromosikan menjadi selir resmi dan kau masih berkeras akan pergi ke tempat mengerikan itu, jika memang demikian di masa mendatang reputasi Jang sebagai selir akan ternoda oleh itu.

Oh yun minta anak buahnya memeriksa bagaimana keadaan Dong yi di penyelidik internal.

Inspektur minta Dong yi bicara. Kemana Dong yi membawa obat itu. Dong yi diam saja. Inspektur berkata jangan bodoh, bagaimanapun semua akan terbongkar, mereka sudah tahu bahwa Dong yi keluar beli obat atas perintah Lady Jang bukan?

Dong yi kaget. Apa? Inspektur berkata, Jujur saja dan ia akan melepaskan dong yi, Dong yi bisa memegang omongannya. Inspektur mengulang pertanyaan-nya dan Dong yi menjawab, "Saya..." semua tegang menunggu..Dong yi, "Saya..saya tidak bisa mengatakannya."

Inspektur marah, "Kurang ajar! apa kau mau meninggalkan tempat ini sebagai mayat?" dong yi kaget.

Dept. musik kacau saat mendengar ternyata Dong yi ditangkap penyelidik internal. Semua staf minta Yeong Dal menolong dong yi. Yeong Dal berteriak pada semuanya, kekuasaan apa yang ia punya? Ia tidak mampu menyelamatkan Dong yi. Yeong Dal sudah merasa gila karena tidak tahu apa yang terjadi pada Dong yi. Yeong Dal tanya pada Hwang apa yang terjadi pada Dong yi, Hwang mengeluh, kali ini Dong yi benar2 dalam masalah besar.

Lady Jang tanya bagaimana dengan Dong Yi, Dayang chu berkata dong yi masih bungkam sampai sekarang. Lady jang kaget, dongyi tetap diam berarti dia bisa mati. Dayang chu juga cemas, mereka pasti akan menyiksa Dong yi dan anak itu mau tidak mau pasti mengaku.


Dong yi duduk di ruangan dan ia mengingat kata2 inspektur kepala. Dong yi mendesah. Lady Jang juga merenung dan ingat kata2 Oh Tae seok, ia hampir jadi selir Raja dan apa yang akan terjadi jika masalah ini diketahui?

Pelayan dan dayang2 istana bergosip, ternyata yang menyuruh Lady Jang. Raja dan rombongan tiba. Mereka menghormat, tapi sukjong merasa ada yang aneh. Ia berhenti sejenak dan melihat ke arah para pelayan. Kemudian di ruang utamanya, Raja tanya pada Kasim Kepala, ayo bicara ada apa?

Kasim menghela nafas dan diam. Raja, "Aku suruh bicara, apa yang terjadi di Keputren?" Raja mendesah, Keputren itu adalah tempat yang tidak bisa kukendalikan meskipun aku Raja. Sukjong janji ia tidak akan ikut campur, ia hanya ingin tahu sebenarnya ada apa (well Raja, 2 cewek favorit Anda ada di ujung tanduk.) Kasim Han lagi2 mendesah dan Raja ingin jawaban. Kasim Jang datang. Raja tanya ada apa. Tabib istana ingin menghadap, dia sudah menemukan sumbernya. Apa yang membuat tonik Ratu inhyeon menjadi racun.

Tabib masuk dan membawa campuran tanaman obat. Tabib berkata Raja sudah menyebutkan bahwa obat ini ada kontra indikasi. Tabib berkata bahwa seseorang sengaja menambahkan tanaman obat yang akan menghasilkan racun. Sukjong kaget dan marah, siapa yang berani melakukan ini?

Dalam Biro, beberapa pelayan saling pro dan kontra masalah obat ini. Meskipun ini atas perintah Lady jang, tapi bukankah Lady Jang itu wanita kesayangan Baginda, apa pantas mereka melakukan ini, pelayan lain berkata ini bukan hanya masalah obat tapi ada sesuatu dibaliknya.


Dayang Jeong menegaskan bahwa jika seseorang diperiksa oleh Penyelidik internal, pasti akan disiksa. Jadi dia minta Dong yi untuk mengaku karena masih ada sekitar satu jam sebelum pemeriksaan.

Dong yi tetap diam, Inspektur Kepala masuk apa Dayang Jeong mengira dong yi akan mengaku jika cara pemeriksaan-nya seperti ini. Dayang jeong terlalu sopan. Dayang jeong memberi hormat tapi ia berkeras masih ada waktu dan ia minta kesempatan. Inspektur berkata Dayang jeong tidak mendengar perintahnya. Inspektur minta segera disiapkan. Pelayan mengerti dan segera menyiapkan kursi penyiksaan.

Yeong Dal tahu mereka akan menyiksa Dong yi dan ia panik.

Dayang jeong membujuk Dong yi, "Kau pasti tahu siksaan seperti apa yang dilakukan biro penyelidik internal. Belum terlambat untuk mengaku bahwa obat itu untuk Lady jang dan dong yi tidak akan dihukum."
Dong Yi, "Maaf tapi saya tidak bisa melakukannya, saya hanya pelayan rendah tapi saya tahu bahwa kata-kata saya bisa mengacaukan seluruh istana."

Dayang Jeong kaget. Dong yi, "Anda berkata anda tahu masalah ini tapi tetap saja mau menyiksa saya, bukankah ini berarti mereka minta kesaksian saya untuk bisa membuat kasus."

Dayang Jeong tanya apa maksud Dong yi, "Apa kau mau disiksa karena sesuatu yang bukan kesalahanmu? demi melindungi Lady Jang?" Dong yi berkata sebenarnya ini kesalahannya juga, karena ia takut diusir dari istana maka ia setuju untuk keluar melakukan sesuatu yang terlarang, ini adalah kesalahannya dan bagaimana mungkin bisa menyalahkan Lady Jang saja? Pelayan datang dan berkata semua sudah siap, mereka harus membawa Dong yi. Dayang jeong mendesah.

Inspektur dan semua sfat biro penyelidik internal hadir. Dong yi dikawal menuju kursi pemeriksaan. Dong yi diikat. Inspektur tanya terakhir kalinya dimana Dong yi mengirimkan obat itu dan pada siapa? Dong yi tetap diam saja. Inspektur berkata baiklah dan memerintahkan interogasi. Petugas menempatkan kayu diantara kaki Dong yi ketika tiba2

Lady Jang, "Hentikan, segera!!"

Lady Jang dan rombongannya masuk. Dong yi kaget dengan kehadiran Lady Jang. Inspektur memberi salam. Lady Jang melihat ke arah Dong yi.

Lady Jang, "Gadis ini mengirimkan tonik, dan jelas ke kediamanku, itu sebabnya kalian bisa menghentikan penyelidikan ini."

Inspektur kaget, "Yang Mulia?" Dong Yi kaget karena Lady Jang mengaku. Dong yi, "Mamanim?"

Jang Ok Jung, "Mengapa kalian masih diam saja, apa kalian berharap mendenagr dari mulut gadis ini, jadi bebaskan gadis ini segera!"

Inspektur, "Apa anda tahu apa yang baru saja anda katakan dan konsekuensinya..mulai sekarang Anda akan diperiksa oleh biro penyelidik internal."

Jang, "Aku sadar itu."

Inspektur, "Tolong antar Lady jang ke dalam ruang pemeriksaan." Dayang Bong ragu-ragu. Inspektur, Apa yag kau tunggu, cepat!

Dayang chu dan pelayan Lady Jang menghalangi mereka.

Lady jang berkata jangan seperti itu, aku akan menjalani pemeriksaan. Dong yi, "Mamanim..mengapa kau melakukan ini?"

Jang melihat ke arah Dong yi, "Karena kesalahanku maka aku membuatmu menderita..aku minta maaf." Dong yi, "Mamanim?"

Lady Jang, "Jangan cemas aku baik2 saja..pergilah."