Sabtu, 12 Juni 2010

Dong Yi episode 10

Dong yi tidak mengerti apa yang terjadi. Yeong Dal dan Hwang Ju Shik mondar mandir gelisah, mengapa tidak ada suara, apa mungkin Dong yi sudah disiksa dan mati? Hwang minta Yeong dal pergi kalau tidak mereka akan terlihat oleh dayang gila itu (maksudnya dayang Bong, Bong lafalnya mirip dg kata gila.)

Dayang Bong melihat Dong Yi dilepaskan. Bong berkata mungkin Dong yi akan dipanggil lagi untuk ditanyai jadi tunggu panggilan mereka. DOng yi mengerti. Dong yi tanya pada dayang Bong apa yang akan terjadi pada Lady Jang. Pelayan berkata, Dong yi hanya pelayn, mengapa ia ingin tahu, apa pentingnya. Dong yi berkata ia hanya bertanya saja. Dayang Bong minta Dong yi pergi.

Yeong Dal dan Hwang memanggil Dong yi. Mereka tanya apa yang sebenarnya terjadi, mereka dengar Dong yi di periksa dan tanya apa ia baik2 saja? Dong yi meyakinkan mereka ia baik2 saja. Dong yi tanya mengapa mereka ada di sini apa demi dirinya? Hwang berkata tentu saja, mereka mempertaruhkan nyawa demi Dong yi.

Hwang tanya apa Dong yi dibebaskan. Dong yi membenarkan. Keduanya senang sekali karena DOng yi bebas, Yeong Dal yakin langit melindungi Dong yi. Hwang memukul dahi Dong yi, "Kau ini selalu saja membuat orang mencemasknmu, apa kau tahu aku tidak bisa tidur sekejap-pun semalam, mencemaskanmu." Yeong Dal, "Apa..bukankah Hwang baru saja bilang DOng yi sudah mati?" Hwang, "Kapan aku berkata seperti itu? lihat karena aku tidak tidur, mataku sakit." Hwang tertawa, ayo kita pergi.

Oh Yun kaget sekali mendengar Lady Jang menyerahkan diri ke biro penyelidikan internal. Oh Yun memarahi pelayan Lady Jang dan dayang Chu. Dayang Chu minta maaf tapi Lady Jang keras kepala dan dia tidak bisa melarangnya. Oh Yun benar2 marah.

Dayang Ratu In Hyeon lapor bahwa Dong yi akhirnya dibebaskan. Lady Jang menyerahkan diri dan mengakui kesalahannya. Ratu tanya apa Lady Jang sendiri yang datang menyerahkan diri? dayangnya membenarkan. Semua heran dengan ini.

Oh Tae Seok merenung atas tindakan Lady Jang. Oh Tae Seok tidak percaya semua ini. Oh Tae Seok ingat kata2 Jang, ketika ia tanya apa alasan Jang melakukan ini, Lady Jang berkata ini karena Dong yi. Ini lebih penting dari reputasinya, yaitu orang2-nya. Jang tidak bisa mencelakakan orangnya sendiri, siapa lagi yang akan percaya dan mengikutinya. Jang berkata bahwa kekuasaan dan reputasi dapat diraih kapanpun tapi jika kehilangan kepercayaan, tidak akan dapat diraih kembali.

Hwang Ju Shik dan Yeong Dal mengajak Dong yi duduk di meja. Dong yi heran. Hwang lalu menuangkan segelas anggur untuk Dong yi, "Minumlah ini, untuk membuang semua kesialanmu." Yeong dal membenarkan, Dong yi harus minum karena mereka sudah janji untuk memberikan anggur ini saat Dong yi kembali dari kantor polisi tapi mereka tidak melakukannya, dan Dong yi kena masalah lagi, makanya sekarang mereka minta DOng yi minum anggur ini. Dong yi tersentuh hatinya dan Hwang berkata apa yang kau tunggu? ayo cepat minum. Dong yi minum sambil memalingkan wajahnya. (sopan santun)

Sambil minum anggur, Hwang memohon agar Dong yi tidak membuat masalah lagi. Dong yi janji ia akan berusaha kuat untuk tidak mengulanginya. Yeong Dal berkata Dong yi sangat beruntung, jika Lady Jang tidak menyerahkan diri, ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada Dong yi. Hwang membenarkan ini, biarpun kedengarannya tidak baik, biasanya pelayan rendah mati sia2 dan tidak ada yang akan bertanggung jawab atas kematiannya. Tapi Lady Jang bahkan bersedia menyerahkan diri demi Dong yi.

Dong yi berkata tanpa dikatakan pun hal ini sudah membuatnya cemas. Hwang berkata sudah jangan terlalu cemas. Hwang berkata, siapa Lady Jang ini, ia sangat disayang Sukjong, biro penyelidik tidak akan menyakiti Lady Janng. Yeong dal membenarkan itu, lagipula hanya membawa obat ke dalam istana, apa artinya itu. Dong yi tanya, apa benar demikian?

Lady Jang diperiksa di biro internal oleh Inspektur Jendral Yoon. Inspektur Yoon minta maaf karena ketidaknyamanan-nya. Lady Jang berkata tidak masalah dan tidak perlu minta maaf. Inspektur Yoon berkata pemeriksaan ini tidak akan lama, jadi Lady Jang tidak perlu cemas. Inspektur berkata, membawa obat ke dalam istana itu melanggar peraturan, tapi kesalahan seperti ini sudah biasa di dalam istana. Inspektur Yoon menyuruh pelayan menyajikan teh untuk Lady Jang.

Lady Jang tanya berapa lama lagi ia akan diperiksa. Inspektur Yoon berkata ia perlu lebih dari satu jam. Inspektur Yoon keluar dan memerintahkan pelayan untuk menahan Lady Jang dalam ruang pemeriksaan selama mungkin. Pelayan mengerti. Dayang Jeong dan Dayang Bong datang dan Inspektur Yoon tanya apa mereka sudah menemukan paket obat itu? Dayang Jeong berkata mereka sudah menemukannya. Inspektur Yoon tanya apa obat Lady Jang mengandung bahan yang mencurigakan dan minta mereka memeriksa secara teliti. Dayang jeong mengerti.

Dayang Do menghadap Ibu Suri. Dayang Do lapor mengenai penemuan obat oleh biro pemeriksa di kediaman Jang. Ibu Suri,"Benarkah?" Menteri Jung yang juga ada di kediaman Ibu Suri meyakinkan Ibu Suri agar tenang saja. Lady Jang menyerahkan diri ke biro pemeriksaan internal. Lady Jang akan menyesali ini.

Sukjong merenung kemudian ia ingat kata2 tabib istana bahwa ada ban ha (ban xia) dalam obat Ratu Inhyeon, ban ha ini mengkontaminasi campuran Byeol Geom dan menyebabkan tonik obat ini menjadi racun. Sukjong tanya, "bagaimana ini bisa terjadi." Tabib tidak bisa menjelaskannya. Karena Ban Ha bisa sangat beracun, jadi sudah lama tidak digunakan oleh dept. kesehatan, tapi bagaimana Ban Ha ini bisa mencemari campuran tonik ini...jadi maksudnya ada yang sengaja memasukkannya?

Kasim menghadap dan mengatakan kalau Seo yong Gil ada di istana dan ingin bertemu Raja. Sukjong mengatakan apa yang terjadi pada obat Ratu Inhyeon pada Seo yong gil. Seo Yong gil, "Jadi maksud baginda ada yang sengaja mencelakai Ratu? dengan sengaja membawa Ban Ha ke dalam istana sehingga mencemari obat Ratu dan menjadi racun."

Raja berkata dept. kesehatan sudah tidak menggunakan Ban ha lagi selama beberapa tahun, jadi ada yang sengaja membawa Ban Ha masuk ke dalam istana.

Jika hal ini bocor, istana akan kacau lagi. Dalangnya ingin menciptakan pertentangan antara pihak Seoin dan Namin, jadi sebelum semua kekacauan terjadi mereka harus menemukan siapa dalangnya. Sukjong berharap Seo yong gil menyelidiki masalah ini diam-diam. Seo yong gil mengerti. Sukjong berkata seseorang berani mencelakai Ratu inhyeon, dan ia tidak akan tinggal diam.

Dong yi menunggu Lady Jang dengan tidak sabar dan ia ingat Lady Jang sudah menyerahkan diri demi dirinya. Dong yi menghela nafas. Dayang Chu datang dan Dong yi memberi salam, Dong yi tanya apa Lady jang sudah kembali dan ternyata belum. Dayang Chu sangat cemas dan ia merasa ini lebih lama dari yang diperkirakan. Dong yi kaget, benarkah?

Sukjong menuju kediaman Lady Jang dan ia melihat Dong yi bersama Dayang Chu. Dayang Chu berkata mereka belum mendengar kabar dari biro penyelidik. Dayang Chu meyakinkan dong yi bahwa Lady Jang tidak akan apa2. Sukjong mengenali Dong yi ia heran apa yang dilakukan Dong yi di kediaman Jang. Setelah dong yi pergi, Sukjong masuk dan disambut oleh Dayang Chu dan pelayan.

Sukjong tanya apa Lady Jang ada dan ia melihat Dayang Chu dan pelayan terlihat tertekan. Ada apa ? tanya Sukjong, mengapa mereka terlihat hampir menangis. Kasim Han tahu apa yang terjadi dan Sukjong kesal, jadi yang waktu itu kau rahasiakan adalah masalah ini? Kasim Han minta maaf. Sukjong, "Jadi karena ini kau merahasiakan masalah ini dariku, kau takut aku ikut campur penyelidikan biro pemeriksa internal, apa benar begitu?" Kasim Han hanya minta maaf pada Raja.

Sukjong, "Jadi dia diperiksa oleh biro penyelidik? Apa yang sebenarnya terjadi?"

Dalam biro, Lady jang tanya apa pertanyaan-nya sudah selesai? Pelayan berkata Lady Jang diharap menunggu sebentar, ia ingin memberitahu pelayan Lady jang untuk bersiap, Jang berkata tidak perlu ia yakin ada yang menunggu di luar. Saat ia keluar, Jang heran kemana pelayannya? Inspektur Yoon berkata ia minta pelayannya pulang.

Jang kaget, mengapa? Inspektur berkata mereka pikir masalah ini harus diperiksa kembali. Jang kaget. Inspektur Yoon berkata anak buahnya menemukan bahan yang harus ditanyakan pada Lady Jang, ada satu bahan obat yang mencurigakan. Jang melihat pelayan membawa masuk Ban Ha dalam nampan.

Pelayan Nyonya Yoon berlari mencari Nyonya-nya. sementara itu Nyonya Yoon ada di kuil dan ia bertemu Nyonya Park (isteri Oh), dari Nyonya Park, ia mendengar kalau Jang diperiksa oleh biro penyelidik internal, Nyonya Yoon tersinggung dan tidak percaya, sampai pelayannya datang dan memanggilnya. Pelayan-nya lapor, bahwa sepertinya Lady Jang mendapat masalah di istana.

Dong yi bergegas ke kediaman Lady jang yang ternyata penuh dengan staf penyelidik dari biro. Dong yi menemui pelayan lady jang, "Apa yang terjadi?" Pelayan Jang berkata, ada masalah, Lady Jang tampaknya sengaja dijebak. Kemudian anggota biro membawa Dayang Chu dan juga pelayan itu di depan Dong yi.

Sukjong mendapat laporan dari kepala Staf bahwa Lady jang dituduh mencelakakan Ratu in hyeon. Sukjong kaget, apa maksudmu? Kepala Staf minta maaf pada Raja dan berkata tampaknya biro penyelidik sudah menemukan bukti. Sukjong kaget dan terlihat bingung. Kasim Han menghadap dan berkata bahwa inspektur Kepala Yoon dari Biro penyelidik ingin menghadap Raja. Raja menyuruhnya masuk. Inspektur kepala Yoon masuk bersama Dayang Jeong yang membawa bukti itu dalam sebuah nampan. Dayang Jeong meletakkan obat itu di depan Sukjong dan sukjong bisa melihatnya, itu Ban Ha.

Sebelumnya, Inspektur Yoon memperlihatkan Ban Ha itu pada Lady jang dan berkata bahwa Ban Ha ini sudah mencemari obat Ratu Inhyeon sehingga menjadi racun, Ban Ha ini yang ada dalam paket obat Lady Jang yang sudah diselundupkan ke dalam istana. Inspektur yoon ingin Lady Jang menjelaskannya.

Lady Jang, "Jadi maksudmu aku adalah orang yang menambahkan ramuan ke dalam tonik obat Ratu Inhyeon, kalian mencurigaiku mencelakai Ratu?" Inspektur Yoon, "Sepertinya anda tidak sadar bahwa dept. kesehatan sudah tidak menggunakan Ban ha lagi dalam resep mereka dan ini sudah berlaku lama sekali, tapi tiba-tiba Ban Ha ada di istana, jadi anda tertangkap basah."

Lady Jang, "Jaga kata2mu, kau menuduhku sebagai penjahat, beraninya kau." Inspektur yoon, "Orang yang tidak sopan adalah anda. Anda ada dalam pengawasan biro karena dicurigai ingin mencelakai Ratu Inhyeon dan ini bisa dikatakan ancaman berat, anda mengerti ini kan?"

Dong yi melihat kediaman Lady jang yang berantakan karena biro internal, dan Dong yi duduk di tangga dan berkata ini tidak mungkin. Anak buah Lady Jang dibawa ke biro untuk ditanyai dan mereka ditempatkan di ruang2 terpisah.


Dayang Bong menghela nafas apa yang sebenarnya terjadi ia tanya pada dayang Jeong apa kau tidak merasa ada yang aneh? Lady Jang itu terkenal pintar, mengapa ia membuat kesalahan seperti ini, sepertinya seseorang sengaja menjebaknya. Dayang Jeong minta rekannya untuk hati2 dalam bicara. Biro tidak menuduh orang tanpa bukti yang cukup dan jika mereka menuduh tanpa bukti maka integritas mereka pasti akan hancur.

Dayang Bong tanya apa Dayang jeong ingin mencoba mengancamnya? Aku tahu betapa seriusnya masalah ini.

Dong yi mencoba datang ke biro dan ia dihalangi. Dong yi mohon, ia ingin masuk ada yang harus ia katakan, Lady Jang tidak bersalah, obat itu tidak mengandung Ban Ha. Pelayan minta Dong yi pergi, beraninya ia datang dan membuat kekacauan, Dong yi diseret keluar. Dong yi memohon dan dayang Jeong melihatnya, ia menyuruh anak buahnya berhenti.

Dong yi berkata pada dayang Jeong ia adalah pelayan yang pergi ke toko obat untuk mengambil paket obat sehingga ia tahu apa isi paketnya. Tidak ada Ban Ha dalam paket. Dayang Jeong tanya apa Dong yi sudah melihat paketnya. Dong yi berkata, meskipun saya tidak melihatnya tapi saya masih ingat bau dari ramuan obat itu. Menurut Dong yi, Ban ha memiliki bau yang tajam dan berbeda, tapi ia tidak mencium bau itu dalam paket obat yang ia bawa, jadi itu mengindikasikan bahwa tidak ada Ban Ha di dalamnya. Dong yi minta Dayang jeong percaya padanya.

Dayang Jeong berkata bahwa biro benar2 menemukan Ban Ha dalam kediaman Lady Jang. Dayang Jeong tahu bahwa ada yang ingin menjebak Lady Jang tapi mereka tidak punya bukti. Dayang Jeong berkata dimana buktinya? Buktinya hanya berdasar pada ingatan Dong yi bahwa ia tidak mencium Ban Ha dalam paket obatnya, tapi tidak ada bukti kuat, dan selama tidak ada bukti nyata maka yang akan dibenarkan adalah bukti yang sudah ditemukan.

Dong yi memohon agar dayang Jeong membantunya. Dayang Jeong berkata Dong yi benar2 naif, jika aku menjadi kau, aku akan melarikan diri dari masalah ini selagi aku bisa. Dong yi kaget. Dayang Jeong berkata apa Dong yi tidak sadar, masalah ini mungkin akan dianggap ancaman berat bagi Ratu? Jika tuduhan ini benar maka semua bisa kena hukuman termasuk pelayan.

Dayang Jeong menasihati Dong yi jangan menyibukkan diri untuk kembali ke dalam masalah ini, kembalilah dan hiduplah dengan normal melakukan semua tugasmu. Dayang Jeong berkata jika mau selamat lebih baik "tidak tahu apa-apa."

Dayang Jeong pergi tapi Dong yi masih mencoba memohon, Dayang Jeong hanya melihatnya saja dan tetap pergi. Dong yi menghela nafas. Dong yi memikirkan kata2 Dayang Jeong, selama biro tidak menemukan bukti nyata maka mereka tidak akan percaya jika itu benar.

Oh Ho Yang dan Oh Tae Pung siap2 akan ke rumah Oh Tae Seok untuk membahas Jang Ok Jung. Jika Jang dalam masalah, maka Namin juga dalam bahaya. Nyonya Park kesal dan berkata inilah yang terjadi jika mereka mengirimputri pelayan untuk menjadi selir, maka akan terjadi bencana dan ini mempengaruhi suami dan juga anaknya, Nyonya Park kesal.

Oh yun juga datang ke rumah Oh Tae Seok, ia tidak begitu suka melihat Oh Tae Pung dan Oh Ho yang. Oh Yun berkata ia harus menemui Oh Tae seok dulu dan minta keduanya menghadap belakangan, Oh ho Yang kesal dan merasa Oh Yun kasar.

Oh Tae seok mendengar laporan Oh yun, masalanya sudah semakin serius. Jika mereka tidak menyelamatkan Jang maka seluruh faksi Namin akan ditanyai dan akan mendapat masalah. Oh Yun berkata ia masih bertaruh pada Jang atas masa depan mereka, akan ada masanya Jang akan membawa dampak negatif bagi mereka. Kali ini juga sama, hanya karena pelayan rendahan, Jang membahayakan dirinya sendiri. Bagaimana mereka bisa membiarkan tindakan kekanak-kanakan ini. Oh Tae Seok memutuskan mereka menunggu saja dulu. Oh Yun tidak percaya, pamannya memihak Jang.

Oh yun berkata saat ini sebenarnya mereka harus menanyai tukang obat yang menjual obatnya untuk Jang tapi ia sudah dibunuh. Oh Tae seok tanya apa mungkin pembunuhnya berhubungan dengan dalang peristiwa ini? Oh Yun tidak memikirkan itu, polisi sudah menangkap pembunuhnya dan ternyata ia bertengkar dengan tukang obat dan akhirnya membunuhnya. Oh Tae seok berkata mereka harus cari kambing hitam untuk Jang kali ini. Oh yun kaget, Oh tae seok berkata mereka tidak punya cara menyelamatkan Jang, makanya mereka harus cari orang untuk dikorbankan.

Dong yi menyiapkan beberapa barang dan sepertinya ia ingin melakukan penyelidikan sendiri. Yeong Dal mencoba membujuk Dong yi dan Hwang mondar mandir gelisah. Yeong Dal menasihati agar Dong ti diam saja dan pura2 bisu dan tidak tahu menahu sehingga tidak akan mendapat masalah.

Kau ini seperti pahlawan berbudi dan mau menyelamatkan orang2. Dong yi berkata paket yang ia bawa tidak mengandung Ban Ha dan ia ingat itu. Hwang minta dong yi menghapus itu dari ingatannya. Dong yi berkata ia tidak bisa melakukan itu. Hwang mencoba membujuk, apa yang bisa dilakukan Dong yi untuk membantu Lady Jang, apalagi penjual obat yang sudah menuliskan resepnya sudah meninggal karena dibunuh.

Dong yi menjawab, "Aku akan mencari jawaban dari orang mati itu." Hwang Ju shik hanya bisa ternganga dan shock. Yeong Dal, "Kau mau tanya pada siapa?" (jadi ingat Dana Scully, yg otopsi mayat sambil makan burger dan Fox Mulder melihat dg pandangan mau muntah hahaha..oh I love Scully)

Hwang, "apa kau sudah kerasukan setan?" Dong yi menjelaskan ia akan melakukan pemeriksaan forensik pada mayat untuk menemukan bukti. Hari itu, tukang obat sendiri yang menyerahkan obatnya makanya ia harus pergi ke kamar mayat dan memeriksa mayatnya. Maka ia mungkin akan menemukan jejak yang membuktikan Lady Jang tidak bersalah. Hwang, "Jadi sekarang kau bermaksud memeriksa mayat tukang obat itu?" Dong yi membenarkan. Yeong Dal tidak percaya, Dong yi akan melakukan itu, bagaimana apa kau tahu apa yang harus kau lakukan?

Dong yi berkata ada seseorang yang mungkin bisa membantunya, jika Tuan itu, ia pasti akan percaya yang dikatakannya.

Dong yi pergi ke kantor pemerintahan dan mencari Ban Gwan Da Ri (sukjong, maksudnya. Waktu itu sukjong pernah mengaku ia pejabat Ban Gwan Da Ri), Petugas heran, dan tanya siapa kau? Dong yi berkata ia adalah Dong yi dari dept musik dan ada sesuatu yang sangat penting dan ia harus bicara dengannya. Dong Yi memohon, tuan kumohon.

Sukjong merenung di kediamannya dan ia memandangi Ban ha yang ada di depannya.

Ternyata Ban Gwan da ri yang asli tidak kenal nama Dong yi. Dong yi langsung berkata kalau begitu katakan saja..Pungsan, ya kalau disebut pungsan, ia akan ingat.

Penjaga, "Tutup mulutmu..sebelum aku keluar dan memukulmu! Pergi sana" Dong yi diusir. Dong yi bingung apa yang harus ia lakukan sekarang, jika ia harus melihat mayat di kantor polisi ia perlu bantuan Sukjong, apa mungkin dia sudah melupakan aku?

Sukjong memanggil Kasim Han. Sukjong berkata ia akan mengeluarkan surat perintah dan minta memanggil penasihat dari kantor perintah kerajaan. Kasim Han mengerti. (Posisi yang dipegang oleh Min jung Ho dalam Dae Jang geum, yang menulis surat perintah Raja, ingat waktu ia menulis sendiri surat perintah pengangkatan Jang geum jadi Tabib Agung Jang geum..)

Dong yi menyelinap sekitar kantor polisi tapi penjagaan-nya ketat sekali. Dong yi ingat Seo yong gil dan ia menggigil ketakutan.

Hwang jung gun memerintahkan agar semua obat disimpan dan bersihkan kamar mayat. Hwang menegur anak buahnya, mereka harus hati2 melakukannya. Hwang mengenali seseorang yang sepertinya anggota baru, ternyata bukan lain adalah Cha cheon soo. Cha cheon soo memberi salam pada Hwang. Hwang tanya apa keahlian Cha cheon soo bagus? Kepala pekerja berkata Cha Cheon Soo bagus sekali, Hwang mengerti dan minta mereka melanjutkan bekerja. dan ia pergi.

Dong yi tidak bisa menyelinap masuk, ia memberanikan diri menyelinap ke dalam kantor polisi.

Staf Biro dikejutkan dengan kedatangan Sukjong. Sukjong ingin menemui Jang dan dayang Jeong mengantar Raja masuk. Lady Jang berdiri menghormat. Sukjong tanya apa Jang baik2 saja dan Jang berkata baginda tidak perlu mencemaskan dirinya.

Sukjong tahu bahwa Jang tidak terlibat dalam insiden itu dan ia juga tahu bahwa harga diri Jang tidak akan mengijinkannya melakukan taktik kotor itu. Sukjong tahu benar itu, tapi bagaimanapun juga ia adalah Raja. Sebagai Pria, ia percaya pada Jang tapi sebagai Penguasa negeri ini, ia akan memerintahkan masalah ini ditangani oleh Uigyeongbu.

Jang, "Saya tahu Baginda akan membuat keputusan itu, seperti yang sudah baginda katakan bahwa baginda adalah penguasa negeri ini, lebih lagi pria yang saya cintai bukan pria biasa dari jalan, tapi bukan lain adalah penguasa negeri ini, tapi menit ini, saat ini, saya tahu bahwa baginda datang bukan sebagai Raja tapi sebagai seorang pria, mengetahui ini saja, saya sudah puas." Jang terlihat tenang dan pasrah, Sukjong memandanginya dengan haru. Sukjong meninggalkan biro. Jang merenung dalam ruang pemeriksaan.

Dong Yi berkata pada polisi jaga bahwa ia pernah jadi saksi untuk kematian tukang obat itu dan ia berkata ada hal2 baru yang ia ingat, jadi ia datang untuk lapor. Polisi itu minta dong yi menunggu dan ia masuk memanggil atasannya. Saat Polisi itu pergi, Dong yi menyelinap masuk dan mencari kamar mayat, Dong yi mengendap-endap dan menghindari patroli polisi.

Dong yi berkata, kamar mayat pasti sekitar sini dan ia menemukan jalan masuk serta mencium bau mayat. dong yi masuk sambil membawa lampu dan mencari mayat tukang obat dan Dong yi mencoba mengidentifikasi mayatnya. Bau mayat mengganggu Dong yi sehingga ia mengambil parfum agar ia bisa bernafas. Dong yi tiba pada mayat terakhir dan ia berharap itu mayat tukang obat. (salut buat mahasiswa kedokteran yg praktek otopsi mayat dan para dokter dan ahli forensik, bukan pekerjaan mudah memang...)

Kepala pekerja minta Cha Cheon soo mengembalikan barang ke dalam kamar mayat. Cha Cheon soo pergi. Cha Cheon soo pergi ke kamar mayat dan Dong yi siap2 memeriksa mayat. dong yi berkata jika benar ada obat Ban ha maka akan ada jejak di tangannya, tapi tiba2 Dong yi mendengar pintu terbuka dan ia sembunyi dan meniup lilinnya. Cha Cheon soo masuk dan meletakkan barang dan ia ada di dekat tempat Dong yi sembunyi. Cha Cheon Soo mencari sesuatu di rak. Dong Yi hanya bisa melihat punggung Cha Cheon soo sedang mencari sesuatu.

Pintu terbuka dan kepala pekerja masuk, ia berkata jika Cha Cheon soo selesai maka ia bisa pulang. Cha Cheon soo mengerti. Kepala pekerja cepat2 pergi ia merasa seram di kamar mayat. Dong yi menghela nafs lega, mereka sudah pergi, hampir saja. (yah ngga ketemu deh, tp pertemuan di kamar mayat emang kurang romantis haha..). Di luar, kepala pekerja mengajak Cha Cheon soo minum, karena ini hari pertama Cha Cheon soo kerja. Cha Cheon soo berkata ia yang akan membayar.


Dong yi menyalakan lilinnya lagi dan mencari mayat tukang obat, Dong yi mengoleskan sesuatu ke jari mayat dan mengelap-nya dengan kain bersih.(waktu itu belum ada kamar pendingin, jadi bisa dibayangkan bau mayat dan kondisi pembusukan yang lebih cepat, jadi Dong yi ini benar2 cewek hebat) Lalu tangan satunya lagi juga sama.

Dong yi melihat tidak terjadi perubahan warna, berarti tukang obatnya tidak pernah menyentuh Ban ha. Dong yi menutup mayat kembali dan ia mengemasi barangnya. Dan ia pergi. dong yi menyelinap keluar tapi dihentikan oleh Seo Yong gil.

Seo yong gil, "Siapa kau, gadis macam apa yang keluar dari kamar mayat dan apa yang kau lakukan disini?"

Dong yi terperanjat tapi pelan2 ia berbalik dan Seo Yong gil kaget, ia kenal bahwa itu Dong yi pelayan dari dept. musik. Seo Yong gil tanya apa yang dilakukan dong yi, tapi dong yi ragu2 sehingga Seo Yong Gil memanggil anak buahnya. Anak buahnya langsung mengamankan kamar mayat.

Oh Yun lapor pada pamannya dan Oh Tae seok kaget mendengar Sukjong menurunkan perintah untuk menyerahkan pemeriksaan Jang pada Uigyeongbu. Jang akan diserahkan besok pagi. Oh Tae seok memerintah Oh yun untuk segera bertindak.

Inspektur Kepala Yoon berkata besok pagi Lady jang akan diserahkan ke Uigyeongbu. Inspektur Yoon merasa kasihan pada Jang. Jang membalas, "Benarkah? Biro internal seharusnya yang menyelesaikan masalah ini tapi sangat menyedihkan karena biro lain yang menyelesaikan masalah ini untuk mereka. aku tidak pernah membayangkan Biro internal akan disingkirkan dan sepertinya sudah tidak efektif dan tidak kompeten, setelah ini aku tidak tahu bagaimana biro internal akan menegakkan otoritas mereka dalam istana, aku benar2 cemas pada kalian."

Inspektur Yoon berkata tidak perlu cemas, yang harus cemas adalah Jang sendiri.

Oh Yun mencari Dong yi, tapi anak buahnya berkata Dong yi tidak ada di dept. musik sejak sore. Oh Yun heran, Dong yi menghilang? Oh yun berkata tidak ada waktu lagi, bagaimanapun juga mereka harus menemukan Dong yi malam ini. Oh yun berkata mereka harus membuat Dong yi dijadikan kambing hitam. Apa kau mengerti? anak buahnya mengerti.

Seo Yong gil, "Kau ingin melihat mayatnya?" Dong yi membenarkan. Apa alasanmu? Dong yi diam tapi setelah didesak ia mengaku ingin mencari bukti dari mayat itu. Polisi Han Gun Gwan berkata agar Seo Yong gil tidak mendengarkan Dong yi, beraninya ia menerobos masuk ke kantor polisi malam2, Dong yi harus ditahan. Seo yong gil minta semua diam.

Seo Yong gil minta Dong yi bicara apa alasannya, mengapa kau merasa bisa menemukan bukti dari mayat itu. Dong yi menghela nafas, Seo Yong gil meyakinkan Dong yi. Dong yi bisa mempercayainya dan tanya apa yang diketahui Dong yi.

Dong yi membuka bungkusannya dan memperlihatkan pada Seo Yong gil satu botol berisi cuka anggur. Apa itu tanya seo yonggi, dongyi menjelaskan jika mereka mengoleskan cuka anggur pada mayat, akan terbukti apakah tukang obat penah kontak dengan ban ha atau tidak.

Seo Yong gil, "Apa?" Dong yi berkata, tanaman obat Ban ha adalah tanaman obat beracun sehingga jika mau dipakai dalam tonik obat harus dikurangi kadar racunnya sebelum digunakan dengan berbagai macam bahan kimia sebagai agen (agen penghilang racun). Seo Yong gil, "Apa yang kau katakan..."

Dong yi menjelaskan, jika kebetulan tukang obat pernah memegang Ban ha, maka di jarinya akan ada sisa bahan kimia yang berperan sebagai agen untuk mengurangi kadar racunnya. Jika ada maka bisa dipastikan tukang obat itu memang pernah kontak dengan Ban Ha. Seo Yong gil, "Jejak?" Choi Dong yi berkata, biasanya jahe mentah juga bisa digunakan sebagai agen kimia pengurang racun, Jahe mentah akan bereaksi dengan cuka anggur dan menghasilkan warna merah. Jika ada warna merah maka itu membuktikan bahwa tukang obat benar2 kontak dengan Ban ha.

Seo Yong gil berkata, tapi jari tukang obat itu tidak berubah menjadi merah. dong yi membenarkan, ia sudah mencobanya berkali-kali dan hasilnya warna jari mayat tidak berubah.

Seo yong gil tanya apa kau bermksud berkata bahwa hari itu tukang obat tidak pernah kontak dengan tanaman obat Ban Ha sama sekali? dong yi membenarkan. Itulah sebabnya, paket obat yang saya bawa dari tukang obat itu tidak mengandung Ban Ha. Orang lain merancang ini untuk menjebak Lady Jang, orang itu yang diam2 menaruh Ban Ha dalam kediaman Lady Jang. Seo Yong gil merenungkan fakta ini.

Seo yong Gil berkata ia harus bertemu dengan Raja segera. Seo Yong gil membawa cuka anggur (balsamic vinegar) itu dan heran bagaimana Dong yi bisa tahu banyak pengetahuan tentang ilmu forensik?

Dong yi menunggu di kantor polisi. Dong yi tanya kapan Seo yong gil akan kembali? Polisi Hwang tidak tahu. Polisi Hwang akhirnya menyarankan dong yi kembali ke dept musik dan akan memanggilnya kembali jika Seo yong gil tiba, Hwang juga mau menyediakan pengawal untuk Dong yi karena sudah sangat malam. Tapi dong yi menolak dan berkata ia biasa dan berpamitan.

Dong yi meninggalkan kantor polisi. Dong yi pulang ke istana dan ia merasa ada yang mengikutinya. Dong yi mengubah rutenya dan ia merasa pengejarnya mempercepat langkahnya. Dong yi mulai lari tapi ia dihadang, dan dong yi mundur.

Dong yi, "Kalian siapa..jangan lakukan ini, atau aku akan teriak!"

Tapi pria itu berkata teriak saja, tidak akan ada yang bisa mendengarmu di tempat ini. Dong yi membuka botol cuka dan menyiramkan ke wajah pria itu, Dong yi kabur tapi ada orang lain yang menghadangnya. Dong yi ditangkap oleh pria itu, dong yi mencoba melepaskan diri. Tiba2..

Sukjong, "Berhenti!!" pengawal istana datang.

Sukjong, "Lepaskan tanganmu dari gadis itu!!" salah satu pria justru memegang Dong yi semakin kencang.

Sukjong, "Apa kalian tidak dengar apa yang barusan kukatakan...lepaskan dia!!!"

Dong yi, "Tuan?"

Sukjong, "Apa kau tidak dengar!! Aku bilang lepaskan gadis itu sekarang!"

Dong yi senang melihat Sukjong.

Sabtu, 08 Mei 2010

Sinopsis Cinderella's Sister episode 1

Di sebuah rumah kecil, seorang gadis remaja sedang memasak. Dialah Song Eun Jo. Dia tetap diam saja meski ada suara teriakan orang dewasa yang terdengar. Seorang anak laki-laki bergabung dengannya, Han Jung Woo. Kemudian Eun Jo duduk dan menikmati makanannya. Tapi Jung Woo diam saja. Eun Jo kemudian menjelaskan kalau dia tidak tahu apa nanti bakal bisa makan lagi. Jung Woo mengerti. Dia segera menyantap makanannya.

Teriakan tadi datang dari ibu Eun Jo dan ayah Jung Woo. Mereka bertengkar dan ayah Jung Woo baru saja memukul ibu Eun Jo, Kang Sook untuk yang terakhir kalinya sebab wanita ini sudah tidak tahan lagi dan ingin pergi. Ayah Jung Woo bersikeras menginginkan agar dia tidak pergi.
Pertengkaran itu berubah menjadi brutal. Ketika Kang Sook memanggil putrinya, Eun Jo dan Jung Woo segera berlarian ke ruangan itu dan melihat kalau Kang Sook sedang diancam dengan memakai sebuah tongkat pemukul baseball. Eun Jo menjatuhkan pria mabuk itu dan Jung Woo melempar tongkat itu keluar.

Kemudian Eun Jo menggenggam tangan ibunya dan mengajaknya turun bukit. Ayah Jung Woo yang mabuk mencoba mengejar mereka. Ketika sampai di bawah bukit, ayah Jung Woo sekali lagi berteriak agar ibu Eun Jo tidak pergi. Jung Woo sendiri berteriak agar mereka segera kabur dan memulai kehidupan baru. Dia bahkan menjatuhkan ayahnya saat mencoba mengejar lagi.

Eun Jo perlu waktu lama buat meyakinkan ibunya agar mau naik kereta. Kang Sook berteriak kalau mereka tidak punya tempat tinggal dan menyuruh supir taksi untuk kembali. Eun Jo mengatakan kalau sudah tidak ada lagi yang tertinggal disana dan menambahkan kalau ibunya ingin cincin berlian itu dan tidak sempat mengambilnya tadi, Eun Jo sudah menangani hal itu. Kang Sook segera berubah menjadi senang dan menyuruh supir taksi ke stasiun kereta.
Ayah Jung Woo sudah menyembunyikan cincin itu di suatu tempat namun dia tahu benda itu sudah hilang. Dia mengirim orang untuk mengejar Kang Sook dan putrinya. Ketika akan siap berangkat, Eun Jo memperhatikan ada preman yang ikut naik. Ibunya sedang tidur jadi coba dibangunkannya. Dia akhirnya mendapat ide untuk kabur saja tanpa ibunya. Toh, ibunya sering lolos dari kejaran orang. Namun, Eun Jo kembali berubah pikiran. Dia kembali dan membangunkan ibunya yang kaget melihat orang-orang kiriman suaminya.

Orang-orang itu melihat mereka ketika mencoba menerobos kerumunana siswa di bagian belakang kereta. Mereka akhirnya bersembunyi di toilet terpisah. Di toilet tempat Eun Jo bersembunyi sudah ada orang. Jadi dia membekap gadis yang disana dengan tangannya. Gadis itu adalah Gu Hyo Sun.
Inilah hidup Hyo Sun. Seseorang sedang bekerja keras di tempat pembuatan anggur beras. Dialah Hong Ki Hoon. Hyo Sun muncul dihadapannya dan menanyakan kenapa dia tidak menjawab telponnya. Kemudian gadis itu berkata kalau dia sudah kehilangan sesuatu paling berharga, sebuah cincin. Dia lupa sudah meletakkannya dimana. Dia bisa celaka kalau tidak bisa menemukannya.

Ki Hoon sudah terbiasa dengan hal kayak begini dan mengingatkan Hyo Sun kalau semuanya akan baik-baik saja. Saat Ki Hoon mengantarnya ke sekolah, dia sudah kembali tenang. Sekali lagi Hyo Sun menegaskan kalau Ki Hoon adalah miliknya. Namun, Ki Hoon berkata jika dia bisa saja dipecat kalau ada yang mendengar perkataannya barusan. Hyo Sun malah berkata: “Karena kau adalah milikku, jadi jangan memikirkan orang lain.”
Hyo Sun mendapat kunjungan di sekolahnya. Kang Sook sedang menunggunya di pintu masuk. Sebelum tertangkap oleh orang-orang kiriman suaminya, Eun Jo menyerahkan cincin itu pada Hyo Sun. Sekarang, keresahan Hyo Sun pada cincin yang hilang masuk akal. Dia mengajak Kang Sook pulang ke rumahnya.

Ketika sampai dirumah, mereka disambut oleh dua wanita yang sedang khawatir. Ayah Hyo Sun, Gu Dae Sung, sedang marah. Dan orang yang bisa menenangkannya adalah Hyo Sun. Jadi dia berlari ke dalam rumah dan menemukan ayahnya sedang marah-marah pada perkerja yang tidak becus bekerja.

Hyo Sun segera meminta ayahnya untuk menenangkan diri dengan mengatakan kalau para pekerja itu adalah kawan-kawan ayahnya. Dia juga berpura-pura terisak. Dae Sung akhirnya tenang. Kang Sook menyaksikan semua ini dengan ketidakpastian. Dua ibu-ibu tadi mengatakan kalau Dae Sung tidak seperti ini ketika istrinya masih hidup. Mendengar semua itu dan harta kekayaan Dae Sung, Kang Sook jadi ingin tahu. Sementara itu, Hyo Sun berusaha keras mencari cincin itu.
Kang Sook sangat terluka saat sedang berjalan menuju rumah ini. Sekarang dia menenangkan diri dan mencoba bermanis-manis dengan dua wanita itu. Dia menawarkan diri untuk membantu pekerjaan disana. Dua wanita itu tidak tahu siapa Kang Sook dan memandanginya penuh curiga. Mereka menolak tawaran itu dan Kang Sook malah mendapat siraman air berbau amis!
Hyo Sun meminjamkan pakaian ganti pada Kang Sook dan karena tidak ada lagi yang tersisa, dia memberikan baju milik almarhum ibunya. Kang Sook sangat pas mengenakan pakaian itu. Dia mengingatkan Hyo Sun pada almarhum ibunya dan mulai menangis. Dia hanya bisa bilang kalau Kang Sook cantik dengan baju itu. Kang Sook terkejut melihat gadis itu menangis dan menepuk kepala gadis itu. Hyo Sun teringat akan sentuhan ibunya. Dia meminta Kang Sook melakukannya lagi. Dia bahkan dipeluk oleh Kang Sook.

Hyo Sun tiba-tiba ingat kalau sudah menyimpan cincin itu di salah satu tasnya. Dia bertanya pada pamannya dimana tas itu. Saat paman akan mengambilkannya, Hyo Sun malah meminta paman untuk menyembunyikannya.
Ketika mendengar Dae Sung memarahi putrinya karena sudah menghilangkan cincin seseorang, Kang Sook menjelaskan situasinya. Dia masuk ke kantor Dae Sung dengan hati-hati. Kang Sook yang mengenakan baju mantan istrinya, membuat Dae Sung terpana. Dia terkejut.
Dengan hati-hati, Kang Sook menjelaskan kalau Hyo Sun meminjamkan tas yang berisi cincinnya itu pada seorang teman. Hingga temannya itu kembali, maukah dia mengijinkannya tinggal disana dan memberinya pekerjaan.
Di rumah Jung Woo, Eun Jo menunggu ibunya dengan gelisah. Ayah Jung Woo yang mabuk percaya kalau Kang Sook pasti meninggalkannya lagi. Namun, Eun Jo bersikeras kalau ibunya pasti kembali. Laki-laki itu menantangnya: “Apa kau percaya pada ibumu? Apa kau percaya dia akan kembali hanya karena kau disini?” Eun Jo berkata kalau dia pasti kembali. Namun ada juga rasa takut kalau ibunya tidak akan pernah kembali.
Kembali ke rumah keluarga Gu. Hyo Sun berlari mencari Kang Sook dan mengatakan kalau tangannya terluka. Kang Sook mengobatinya dan Hyo Sun berusaha agar Kang Sook menepuk kepalanya lagi.

Kejadian ini disaksikan oleh beberapa pria yang melihat ikatan diantara mereka berdua. Paman Hyo Sun jelas tidak suka melihat ini. Kedua pria yang lain, Ki Hoon dan Dae Sung jelas terlihat bingung melihat ikatan antara Kang Sook dan Hyo Sun.
Malam itu, Kang Sook mulai melancarkan aksinya. Dia menyentuh kaos Dae Sung dengan alasan ada lubang kancing yang robek di baju Dae Sung. Kang Sook bisa merasakan ketertarikan pria itu. Namun, dia melakukannya dengan pelan-pelan.

Misalnya saja, Kang Sook bertanya dimana letak pasar karena akan membeli bahan untuk makan siang Hyo Sun. Dia bilang bisa berjalan saja. Namun tentu tidak akan begitu. Dae Sung mengeluarkan sepedanya dan menawari Kang Sook tumpangan. Awalnya Kang Sook menolak tapi akhirnya mau juga. Berkali-kali, Kang Sook memeluk pinggang Dae Sung karena guncangan sepeda.
Paman Hyo Sun yang tidak suka melihat perkembangan ini memberikan cincin itu pada Kang Sook. Ki Hoon mendekati Hyo Sun yang sedang menangis. Karena tidak ada alasan lagi untuk tinggal, Kang Sook harus pergi dan Dae Sung serta putrinya tidak bisa berbuat apa-apa.
Ki Hoon berkata pada Dae Sung bahwa dia kesal melihat Dae Sung yang tidak berbuat apa-apa. Dae Sung membiarkan Hyo Sun menderita lagi padahal baru saja dia mendapatkan kebahagiaannya. Dia menyuruh Dae Sung untuk mengejar Kang Sook ke stasiun kereta dan meminta wanita itu untuk kembali. Ki Hoon dan Hyo Sun bahkan sudah pergi lebih dulu ke stasiun. Dae Sung akhirnya bangkit dan mencari Kang Sook di pemberhentian bus, dimana wanita itu sedang menunggu bus.

Dae Sung berkata bagaimana mungkin dia meninggalkan Hyo Sun dan menggunakan putrinya sebagai alasan agar dia tetap tinggal. Kang Sook menjawab bahwa dia juga punya putri yang sangat memerlukannya. Jadi Dae Sung berkata kalau putrinya itu juga bisa tinggal bersamanya. Dia akan menjemputnya. Kemudian Kang Sook bertanya apakah dia melakukan hal ini murni karena keinginan Hyo Sun. Dae Sung lantas memeluknya.
Sudah berhari-hari sejak ibunya pergi. Jung Woo berkata kalau Eun Jo tidak perlu mengkhawatrikan segalanya karena dia akan menjaga Eun Jo. Ibunya sudah meninggalkannya dan tidak akan kembali lagi. Eun Jo bertanya apakah Jung Woo yakin pada hal itu. Dan dia bilang sangat yakin.
Jawaban ini membuat ekspresi Eun Jo mengeras. Namun detik berikutnya dia menyeringai. Dia mungkin tidak bisa meninggalkan ibunya tapi sekarang ibunya sudah meninggalkannya. Semua sudah jelas. Dia bebas. Dia kemudian berkemas-kemas. Jung Woo bersikeras agar dia tidak pergi. Hanya saja, Eun Jo menatapnya dengan garang.
Eun Jo mengabaikan permohonan Jung Woo agar tidak pergi. Saat sampai di pintu gerbang, Eun Jo berhenti. Ada dua orang pria disana dan bertanya padanya. Itu adalah paman Hyo Sun dan Ki Hoon. Eun Ji mulai berpikir.
Di dalam mobil, Ki Hoon mencoba berbicara dengan Eun Jo yang cemberut. Dia menatap laki-laki itu penuh curiga dan meminta ingin ke toilet. Ketika para pria itu menunggunya di luar gedung, Eun Jo lari lewat jalan belakang.
Ki Hoon-lah yang bertugas mengejar Eun Jo. Dia hampir berhasil namun hanya bisa menarik pensil di rambutnya yang mambuat rambut Eun Jo terurai. Dia menatap Ki Hoon dan membuat laki-laki itu terpesona. Dia berhenti mengejarnya. Karena melihat Eun Jo seperti sangat terluka.

Dengan cepat, Ki Hoon melanjutkan kembali pengejarannya dan kali ini dia berhasil menjatuhkan Eun Jo. Kemudian Ki Hoon malah berbaring di sampingnya. Mengingat perkataan Kang Sook kalau putrinya akan sulit dibujuk. Dia bertanya apa Eun Jo punya uang. Dia juga bilang kalau akan sulit bagi gadis seusianya untuk hidup sendiri. Akan tetapi, semuanya akan menjadi berbeda kalau dia sudah 20 tahun. Jadi kenapa Eun Jo tidak menunggu sedikit lagi.

Eun Jo tetap murung. Tapi anehnya, kalimat Ki Hoon merasuki jiwanya. Dia berpikir: “Aneh. Rasanya benar-benar aneh. Cara dia bicara, aku pasti akan percaya saja bila dia bilang bulan itu datar. Aku pasti sudah dirasuki setan!”
Di rumah Hyo Sun, Eun Jo dan ibunya bertengkar. Ibunya bilang bahwa kehidupan mereka kali ini akan berbeda. Dia melakukan ini untuk Eun Jo. Tapi Eun Jo berkata bahwa sebaiknya mereka hidup berdua saja. Eun Jo juga menuduh ibunya telah mengabaikannya dengan cara meninggalkannya dengan pria jahat. Mendengar ini, Kang Sook sangat khawatir dan bertanya apa pria itu melakukan sesuatu yang buruk padanya. Eun Jo bilang tidak, tapi takut pria itu akan melakukannya.

Eun Jo bilang bahwa dia akan pergi dari tempat itu. Tapi kang Sook menghentikannya dan berkata semuanya pasti akan berbeda. Dia juga bilang kalau Eun Jo bisa pergi ke sekolah lagi. Eun Jo takut mempercayai ibunya dan bertanya apa dia serius. Dia mereka diusir lagi, dia meminta ibunya untuk membiarkannya pergi.

Dae Sung mencoba berbicara pada Eun Jo. Dia bilang bahwa, bila Eun Jo punya keinginan, tinggal bilang saja. Dia berjanji akan mengabulkannya. Eun Jo kemudian berkata kalau dia tidak perlu janji. Dia tidak percaya pada janji dan meminta Dae Sung untuk segera menyekolahkannya.
Berikutnya, sebuah suara berteriak: “Hyo Sun pulang!” Dia masuk ke dalam ruangan itu dan melihat ada seseorang. Dia menyadari bahwa itu adalah orang yang membekapnya di dalam toilet. Mengabaikan tatapan men

Sabtu, 24 April 2010

YoonEun Hye akan jadi cameo di Personal Taste


Yoon Eun Hye akan muncul sebagai cameo di Personal Taste dan sudah mulai syuting. Ceritanya ia adalah mantan pacar Jeon Jin Ho (Lee Min Ho)


Yoon Eun Hye akan berperan sebagai Eun Soo. Pacar Jin ho selama di universitas. Tapi Eun Soo kuliah di Universitas Johns Hopkins, Baltimore, USA dan jadi dokter.

Eun Soo bertemu dengan Jin Ho dan Kae In yang sedang menonton film, Kae in jadi tahu kalau Jin Ho pernah "normal", Kae In masih mengira itu hanya pengalaman saat kuliah saja. (Intinya Kae In masih blank kalo Jin ho itu emang normal.)

Yoon sendiri merasa senang saat diminta menjadi cameo, karena sebenarnya Yoon lah yang seharusnya berperan sebagai Park Kae In.


Ehm...Yoon Eun hye ini cocokan ama Lee Min Ho apa ama Kim Hyun Joong ya...? Menurutku sih...definitely..Lee Min Ho.




Yoon Eun Hye and Kim Hyun Joong for Basic House

Personal Taste episode 6

Episode 6 : Teman Serumah Yang Manis
Kae In : "Apa salahku mengapa kau menyiramku dengan air?" Jin ho marah besar dan menyeret Hye Mi yang berteriak2 dan Tae hoon keluar dari lokasi pesta. Kae In mengeringkan wajah di toilet wanita dan tiba2 perutnya sakit, ia langsung masuk ke kamar mandi dan ternyata ooo..hehe biasa penyakit bulanan cewek.. Chang Ryul mendekati Jin ho,"Mengapa Kae In harus menderita karena berkencan denganmu?" Jin Ho, "Pria yang berdiri di altar dengan teman baik Kae In seharusnya tidak memusingkan hal ini, iya kan?"

Kae In akhirnya menelepon Jin ho. Jin ho langsung bergegas ke kamar mandi, "Kau baik2 saja kan?" Kae In, "Aku tidak apa2, tapi aku ingin minta tolong..aku perlu itu..kau tahu..itu sesuatu dengan sayap."

Jin Ho, "Apa yang punya apa? Siapa yang punya sayap?"
Jin Ho berlari dan masuk ke waserda. Ia langsung menemukan yang ia cari, Jin Ho mendekati rak hanya..ada 3 gadis manis yang berdiri di dekat rak itu dan mereka memandang Jin ho dengan penuh kekaguman.

Jin Ho malu, ia berdiri dekat rak pura2 membaca buku, lalu ia taruh, ia mengambil apa ya seperti gilette gitu tapi buat cewek, terus Jin ho meraih pembalut dan kabur....

Ketiga gadis manis itu menyoraki Jin Ho dari jendela kaca...hahaha Jin Ho menyelipkan pembalut itu di bawah pintu kamar mandi. Saat Kae In keluar Jin ho mengomel, "Kau ini katanya wanita, tapi tidak menyiapkan hal2 seperti itu" hehe..hei kadang2 kita cewek juga suka kelupaan, tahu.

Kae In ingin menyimpan pembalut sisanya, ia mau memasukkan tas kresek itu ke kantung Jin Ho, tapi Jin Ho jelas2 tidak mau, buang saja. Tapi Kae In tidak mau akhirnya Jin Ho mengalah, ia memasukkan tas itu ke mobilnya dan Kae in menunggu.
Chang ryul mendekati Kae in dan berkata, "Kau datang bersamanya untuk menentangku kan, untuk membuktikan padaku kan?" Kae in berkata jangan mimpi, Chang ryul sudah tidak ada artinya lagi bagi Kae in. Chang ryul berkata ia tahu bagaimana Kae In dan Kae In tidak akan bisa melupakan seseorang dengan begitu mudah.

Jin Ho datang dan ia mendengarnya, ia mau membela Kae In tapi kae in berkata pada Chang Ryul, "Kau jangan salah paham bahwa aku patah hati denganmu, aku baik2 saja tanpa dirimu."
Chang ryul tidak menyerah dan meletakkan tangannya ke bahu Kae in, "Aku tahu kau masih menyukaiku."

Jin Ho datang dan mendorong Chang Ryul ke samping, Jin ho, "Sudah
tidak ada lagi yang tersisa diantara kalian." Lalu Jin Ho menggandeng tangan Kae in dan menuntunnya keluar. weee..gandengan lho mereka ... Di luar, Jin Ho kaget sendiri, mungkin Jin ho tidak menyangka reaksinya bisa seperti itu hehe. Kae in langsung berterima kasih pada Jin Ho dan berkata ini lebih memuaskan daripada menampar muka Chang ryul.

Mereka masih bergandengan tangan dan kemudian menyadarinya lalu melepaskan tangan dengan sedikit aneh. Jin Ho berkata, yah itulah gunanya teman,


Mereka kembali ke lokasi pesta, Do Bin berpidato me
ngenai proyek Museum Dahm, mengenai mimpi dan seni, Kae In jadi ingat sesuatu yang ditulis ayahnya dalam disertasinya, "Sang go Jae adalah dunia kecil yang membuat istri dan anakku bermimpi." Kae In bergumam, "Itulah mengapa aku kasihan pada ayahku, karena aku hidup seperti orang yang tidak punya mimpi." Mereka kembali ke Sang go Jae, Jin ho memikirkan kata2 Kae In itu. Kae in keluar dari kamar dengan kesakitan, ia kena kram perut karena menstruasi. Kae in cari obat penahan rasa sakit ke sekeliling rumah dan ternyata obatnya habis. Sedangkan itu sudah malam dan semua toko obat sudah tutup.

Jin ho tanya apa Kae in mau pergi ke RS saja ? haha..kram karena menstruasi pergi ke RS ? diketawain Bidan ...


Kae In berkata ia akan menahannya saja sampai besok pagi. Jin Ho kasihan melihat Kae in, maka Ji
n ho melakukan hal yang biasa kulakukan, ber-googling ria dengan keyword : bagaimana menghilangkan kram. Jin ho membuatkan teh jahe untuk Kae In dan Kae In senang sekali biarpun sakitnya belum hilang tapi ia senang karena punya teman pria yang bersedia berbagi sakit kram dengannya. Kae in minum tehnya dan tidur.

Tapi saat Jin ho mengecek Kae In lagi, Kae in masih kesakitan (yah memang ada bbrp cewek yg sakit sekali kalau sedang dapat, kalau aku sih biasanya pake kunyit,temulawak,ama gula jawa), Jin Ho akhirnya keluar dan menyalakan mobilnya.
Di rumah Jin ho, Hye Mi menangis dan ibu Jin Ho menghiburnya. Ternyata Jin ho pulang, Jin Ho minta obat penghilang rasa sakit pada ibunya. Menghindari Hye Mi dan bergegas kembali. Sampai ke Sang go jae, Jin Ho langsung ke kamar Kae In. Kae in bergelung di lantai dan Jin Ho membangunkannya, ia memberikan obatnya dan menyuruh Kae in cepat minum. Kae in heran darimana Jin ho dapat obat, Jin ho akhirnya berkata ia pulang dulu minta pada ibunya. Kae In terharu dan ia memeluk Jin ho. Jin ho kaget, Kae In sangat tersentuh dan berkata, aku mencintaimu, aku mencintaimu, teman. Jin Ho merasa tidak enak dan ia langsung melepaskan Kae in tapi Kae in ada satu permintaan lagi...Kae In ingin Jin ho membantu mengurut perutnya. Jin Ho mengomel tapi lama2 ia dengan suka rela melakukannya dan Kae In berkata dengan menahan air mata, dulu biasanya In hee yang melakukan ini.

Kae in tahu bahwa seharusnya ia membenci In hee, tapi karena semua kenangan manis itu, ia susah melakukannya.
Jin Ho akhirnya mengurut perut Kae in. Kae in berterima kasih dan berkata ayahnya tidak pernah melakukan ini untuknya. Jin Ho seperti ayah dan teman baginya. Jin ho merasa kasihan, berarti Kae in selama ini sangat kesepian, Jin ho menepuk2 bahu Kae In, Kae in tersenyum sambil menangis. Paginya Young sun dan anaknya mengunjungi Kae In, ia langsung masuk dan membuka kamar Kae In. Young sun kaget sekali dan ia menutup mata anaknya, tapi anaknya dengan lucu menyingkirkan tangan maminya. Anaknya bertanya, "Ma apa bibi Kae in menikah?"

Pemandangan di depan mereka memang bisa membuat salah paham, Kae in dan Jin Ho tidur bersama di bed Kae In.
Young Sun memanggil Kae in tapi justru Jin ho yang kaget, ia langsung bangun dan menuju kamar mandi untuk cuci muka.

Anak Young sun menyusulnya, "Kapan kau menikah dengan bibi Kae In?" Jin Ho berkata ia tidak menikah dengan bibi Kae In. Anak Young sun, "Tetapi mengapa kau tidur dengannya?" hahaha..Jin ho tidak bisa menjelaskan dan hanya mengusir anak itu dan menutup pintu. (lama2 aku pikir apa anak ini yg di BBF main ke kebun binatang ama Jandi-Junpyo itu ya....mirip)
Young Sun dan Kae In di dapur dan young sun tanya bagaimana mereka bisa tidur di ranjang yang sama, gay atau bukan. Kae in menjelaskan Jin Ho membantunya menghilangkan kram-nya.

Jin Ho benar2 orang yg baik, dan tidur di lengannya ternyata nyaman juga. Seperti tertidur di lengan ayah. Young sun heran apa Kae in ini dulu "pernah menyelamatkan negara" (ungkapan Korea, artinya kok bisa beruntung sekali.)


Young Sun datang sebenarnya mau minta tolong. Ia butuh model untuk fotonya. Young s
un ingin membujuk Jin ho untuk menjadi model, ia sedang mengerjakan proyek foto dengan konsep keluarga, jadi ia butuh Jin Ho, Kae in dan anaknya sebagai satu keluarga. Jin ho menolak tapi Young sun benar2 ahli membuat orang merasa bersalah, dan anaknya juga membujuk. Akhirnya Jin ho menyerah, ia bersedia.
Apa mungkin ini anak yang sama..cuma sudah tambah besar..soalnya cara berjalan-nya mirip.

Ketiganya foto di dekat sungai dan Young sun harus mati2an mengarahkan keduanya, Jin Ho dan Kae in kaku sekali. Tapi setelah pindah ke studio dan Young sun mengarahkan agar lebih dekat, seperti saling mencium, kekakuan-nya akhirnya cair.
Young sun minta Kae in duduk di pangkuan Jin ho dan Kae in mencium pipi Jin Ho. Jin Ho refleks tersenyum karena senang dan keduanya kaget karena perasaan aneh yang tiba2 timbul. In hee dan Chang Ryul bertengkar lagi, kali ini karena Chang ryul ingin In hee ikut makan malam dengan salah satu ibu tirinya. In Hee menolak, ia bukan tunangan Chang ryul lagi dan aneh karena Chang ryul dekat sekali dengan ketujuh! ibu tirinya.

Kae in menyediakan spa kaki untuk Jin Ho dan juga lemon tea, bahkan mencoba memijat pahanya haha..Jin Ho sudah tidak enak dan meminta Kae in menghentikannya.

Mereka makan dan Young sun sudah memberikan banyak sekali makanan sebagai ucapan terima kasih dan Jin ho mengomeli Kae in tentang pola makannya lagi. Kae in berkata ia sudah bagus di pesta dan membuat Chang Ryul menyesal karena meninggalkan Kae in, jadi Kae in tidak perlu kursus lagi.


Tapi Jin ho berkata sikap Chang ryul itu bukan karena Kae in tapi karena dirinya. Jin Ho berkata masih banyak yang harus dipelajari Kae in, dan Jin ho mengurangi porsi makan Kae in menjadi hanya 1/3-nya. Jin ho juga mengkritik cara bicara Kae in sehingga semakin lembut dan sopan. Tapi Kae in tidak mendengarnya.
Kae in memberi Jin Ho hadiah, yaitu gantungan mantel dengan sarang burung kecil diatasnya. (aku mau itu ..lucu..) Jin ho berkata ya sepertinya itu bisa berguna. Kae in tanya mengapa Jin ho tidak berkata terima kasih saja. Jin Ho langsung merespon, ia mengajak Kae in makan di luar. Kae in langsung senang.

Jin Ho mengajak Kae in makan mie. Kae in makan banyak dan bahkan bersendawa dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Kae in tanya mengapa mereka jauh2 hanya untuk makan mie. Jin ho berkata ia suka kesini karena ia senang melihat orang yang sedang lalu lalang. Jin ho sudah tidak pernah kemana-mana sejak terakhir ia pergi dengan ayahnya ketika ia masih kecil.


Kae in tanya mengapa Jin ho tidak pernah ikut tur ketika kuliah, Jin ho berkata ia terlalu sibuk belajar. Jin ho keras pada dirinya sendiri untuk mengambil kembali apa yang sudah hilang darinya. Kae in berkata agar Jin ho mengajaknya dalam perjalanan itu. Jin ho berkata akan mempertimbangkannya.


Paginya, Presdir Han bertemu dengan Presdir Choi dan Presdir Han sudah siap dengan rencana liciknya. Han berkata Choi tidak perlu menghabiskan waktunya dengan arsitek skala kecil yang tidak bisa memberi jaminan pada proyek berskala besar ini.


Kae in datang ke galeri dan In hee kaget melihatnya. In hee selalu merendahkan Kae In tapi sebenarnya In hee selalu mengingini semua milik Kae in, ya pacar, ya teman, semuanya, karena jiwa In hee kosong.


Do Bin ingin Kae in menciptakan ruang untuk anak agar bisa main dengan aman dan bebas sementara orang tua mereka mengunjungi museum. Kae in ingin berkonsultasi dengan designernya furniture apa yang mereka perlukan. Tapi do bin berkata Kae in lah yang harus menentukannya. Do bin percaya Kae in bisa melakukannya. Karena ayah kae in pasti sudah mengajarkannya.


Kae in menolak dan berkata ia tidak bisa dan ia tidak ingin mencemarkan nama baik ayahnya. Do bin menantangnya, "Apa kau tidak mau menguji dirimu sendiri dan melihat apa yang dapat kau hasilkan?" Kae in akhirnya menerima tantangan itu dan berterima kasih pada kesempatan ini. Do Bin berkomentar, Kae in dan Jin Ho itu beda tapi ada kemiripan diantara keduanya. Di kantor Jin Ho, Sang jun menerima e-mail dari MS grup yang berkata bahwa mereka punya jaminan mengembalikan uang kalau tender gagal.
Choi Do Bin masuk ke kantor Presdir Choi yang ternyata adalah ayahnya. Do bin berkata bahwa proyek Dahm ini adalah menemukan inovator dan jika ayahnya tidak mengijinkan perusahaan kecil berpartisipasi, ayahnya hanya menutup kemungkinan untuk mendapatkan ide terbaik untuk museumnya. Do bin minta ayahnya mempercayakan ini padanya.

Ayahnya bukan tidak mau menyerahkan proyek ini ke tangan Do bin hanya ia takut kehilangan muka. Akhirnya Do bin mengancam, kalau begitu, ia akan pergi lagi.

Chang ryul juga kesal karena ayahnya mengadakan kesepakatan gelap lagi untuk menyingkirkan Jin ho. Chang ryul berkata ia mampu bersaing dengan Jin ho secara adil dan sama. Ayahnya berpikir itu kekanak-kanakan, karena menang adalah yang paling penting.
Ayah Chang Ryul juga memanggil In hee ke kantornya dan ia bicara panjang lebar mengenai pernikahan mereka. In hee dengan kikuk berkata hubungannya dengan chang ryul sudah selesai. Ayah Chang Ryul kesal dan menghina In hee yang tidak selevel dengan keluarga mereka. In hee kesal dan membalas, ia mungkin tidak sepadan jika bicara tentang kekayaan, tapi ia menyadari ada hal2 yang tidak bisa dibeli dengan uang, dan saat pernikahan ia menyadari pria seperti apa yang ingin ia nikahi, seorang yang bisa ia percaya dan hormati, dan itu bukan Chang Ryul.

Chang ryul membawa In hee ke tepi sungai (org Korea ini suka pamer sungainya ..iyalah bersih..ngga kaya Cikapundung hiks..hiks). Chang ryul berkata di malam dimana Kae in mengusirnya, dan In Hee mengundangnya minum. Chang ryul heran mengapa Kae in tidak bisa melihatnya sebagai pria, dan In hee menjawab ia bisa dan sejak saat itu Chang Ryul jatuh hati pada In hee.


Chang Ryul tanya, lalu mengapa malam itu kau mengatakan hal itu padanya. Apa karena kekayaan dan status keluarganya?
In hee menjawab bukan karena itu. Ini karena Kae in sangat mencintai Chang ryul. In hee melihat Kae in sangat bahagia dan jatuh cinta makanya In hee mulai menginginkan apa yang menjadi milik Kae in, dan ia menyukai pria Kae in yaitu Chang Ryul.

Tapi kemudian akhirnya In hee sadar bahwa yang ia cintai adalah dari pandangan Kae in, atas cinta sejati dan tidak berkesudahan milik Kae in. Dan bukannya pada Chang ryul. In hee benar2 wanita yang tidak tahu bagaimana mencintai.


Jin Ho dan Sang jun termenung saat Tae Hoon datang dengan berita bahwa Presdir Han dari MS grup yang akan mendapatkan tendernya. Jin ho menemui Do Bin tapi Do bin tidak ada. In hee berkata pada Jin ho mungkin Do bin membujuk ayahnya. Tapi In hee berkata jika Presdir Choi sudah memutuskan susah diubah.
In hee melihat Jin ho kesal dan ia menawarkan minum, tapi Jin ho menolaknya, In hee juga menawarkan untuk mengantar pulang, Jin ho menolak lagi. Jin ho minum2 tapi sendirian, di pojangmacha dan ia minum sampai jatuh ke lantai. In Hee pulang, Chang ryul menunggunya. Chang Ryul berkata In hee boleh mendapatkan apartemennya dan ia akan pergi. Chang ryul minta maaf karena membuat masalah dan berkata agar In hee tidak mengaburkan fantasi dengan kenyataan lagi. In hee harus hidup dengan baik dan Chang Ryul pergi.

In hee menangis dan minta maaf karena sudah mengganggu Chang ryul dan Kae in. Chang Ryul berkata agar In hee nanti menemukan orang yang ia cintai, bukan pacar orang lain. Chang ryul berkata ia benar2 mencintai In Hee dan In hee menangis.

Kae in menunggu Jin ho karena ia cemas. Jin ho belum pulang dan tidak menjawab telpnya. Jin ho jalan terhuyung2 pulang dan Kae inlari menyongsongnya.
Jin ho menyambut Kae in,"Oh temanku Park Kae In!" Jin ho mengoceh panjang lebar. Setelah di dalam, Kae in tanya mengapa Jin ho minum banyak. Jin ho menjawab yah ada kalanya seperti ini, dimana kau perlu minum.

Jin ho menangis,
Jin Ho, "Aku berlari dengan kencang, mendengar orang2 berkata aku gila. Aku berlari, tapi aku hanya anak kecil. Anak yang tidak bisa melakukan apapun saat ayahnya meninggal. Sangat tidak adil sampai membuatku menangis. Tidak ada yang bisa aku lakukan. Hanya anak kecil yang memukuli tembok. Sejauh apapun aku lari, aku selalu ada di tempat yang sama."

Jin ho menangis dan Kae in mendengarkannya, ia juga menangis. Kae in memegang wajah Jin ho, "Jin ho sshi, apa kau menangis?" Jin ho melihat ke arah Kae in dan Kae in menghapus air mata dari wajah Jin ho. Jin ho mendekat dan mencium Kae in!